Bahasa sunda-nya kata: Jatuh cinta
Berikut terjemahan dari Jatuh cinta:
labuh bogoh
jatuh = labuh, purag, murag
cinta = bogoh
cinta = bogoh
Buah dada: 1. buah; 2. mangga dada
Kembang cau: bunga pisang
Ginding teuing: mentereng, berpakaian bagus-bagus dan baru 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
katut inohong: dan, serta; bersama tokoh, orang penting
tega joledar: sampai hati, tega melupakan kewajiban kepada yang menjadi tanggung jawabnya; tidak menyayangi sanak saudara
Atur nuhun: mengatur, menata terima kasih
Nuju damel: sedang; bahasa halus dari keur kerja; bahasa halus dari gawe
Rema sampean: jari; bahasa halus dari ramo rembet kaki; bahasa halus dari suku
Menatap siapa: pelong saha
Udar pasini: lepas (tali, dsb) janji
Salaki batur: suami 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Salaki aing: suami saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Selalu ada: tansah aya
Sakit hati : gering ati
Aya nu jajaluk nundutan: ada yang; mengemis, meminta-minta mengantuk sambil duduk terangguk-angguk, kadang-kadang tak ingat sesaat
Seperti siapa: saperti saha
Pepes tahu: pais nyaho
teu apal: tidak 1. hafal; 2. ingat, tahu
Besar hati: gerot ati
Hatur uninga: beri; bahasa halus dari bere mengetahui; bahasa halus dari nyaho
Awis tepang: mahal, tidak murah; bahasa halus dari mahal; 2. jarang; bahasa halus dari arang bertemu, berjumpa; bahasa halus dari tepung
Menarik hati: eret ati
ngariksa nu reuneuh: mengawasi serta menjaga, memeriksa yang; hamil, mengandung, bunting
Ti bandung: dari berdampingan
Pangais bungsu: ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Tarik jeung lega: 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju) 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada luas
Sudah makan siang : enggeus dahar beurang
Bekerja sama: gawe tunggal
Pohon pisang : tangkal cau
Ngarih sangu: mengaduk-ngaduk nasi setengah matang (aron) sambil diberi air mendidih, agar mengembang nasi
Kembang cau: bunga pisang
Ginding teuing: mentereng, berpakaian bagus-bagus dan baru 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
katut inohong: dan, serta; bersama tokoh, orang penting
tega joledar: sampai hati, tega melupakan kewajiban kepada yang menjadi tanggung jawabnya; tidak menyayangi sanak saudara
Atur nuhun: mengatur, menata terima kasih
Nuju damel: sedang; bahasa halus dari keur kerja; bahasa halus dari gawe
Rema sampean: jari; bahasa halus dari ramo rembet kaki; bahasa halus dari suku
Menatap siapa: pelong saha
Udar pasini: lepas (tali, dsb) janji
Salaki batur: suami 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Salaki aing: suami saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Selalu ada: tansah aya
Sakit hati : gering ati
Aya nu jajaluk nundutan: ada yang; mengemis, meminta-minta mengantuk sambil duduk terangguk-angguk, kadang-kadang tak ingat sesaat
Seperti siapa: saperti saha
Pepes tahu: pais nyaho
teu apal: tidak 1. hafal; 2. ingat, tahu
Besar hati: gerot ati
Hatur uninga: beri; bahasa halus dari bere mengetahui; bahasa halus dari nyaho
Awis tepang: mahal, tidak murah; bahasa halus dari mahal; 2. jarang; bahasa halus dari arang bertemu, berjumpa; bahasa halus dari tepung
Menarik hati: eret ati
ngariksa nu reuneuh: mengawasi serta menjaga, memeriksa yang; hamil, mengandung, bunting
Ti bandung: dari berdampingan
Pangais bungsu: ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Tarik jeung lega: 1. narik menarik; 2. keras (suara); 3. kencang (melaju) 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada luas
Sudah makan siang : enggeus dahar beurang
Bekerja sama: gawe tunggal
Pohon pisang : tangkal cau
Ngarih sangu: mengaduk-ngaduk nasi setengah matang (aron) sambil diberi air mendidih, agar mengembang nasi