Bahasa sunda-nya kata: Janji palsu
Berikut terjemahan dari Janji palsu:
pasini pupulasan
janji = pasini
palsu = pupulasan
palsu = pupulasan
Sing ngajurung: 1. supaya, harap agar; 2. setiap 1. menyuruh; bahasa sedang dari kata nitah; 2. memberikan dorongan
bral jungjunan: kata antar untuk pergi atau berangkat 1. junjunan, kekasih; 2. bagian jala paling atas (pojok)
seuseurian wae loba nu sirik: tertawa-tawa saja, biar saja banyak yang; dengki, iri hati
Hu’ut: sekam, dedak
Bebek goak: menumbuk sampai halus berseru, berteriak
Aya bagea seah : ada kata seru untuk menyatakan rasa rindu kepada yang datang dan jarang bertemu suara air mengalir deras atau suara hujan tertiup angin
Pokal panon poe: prakarsa, inisiatif mata 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
Geus karuhan: sudah tentu, pasti
matak urang: bisa menjadi sebab; sebab-musabab orang; aku; kita; mengajak; mari
imah salse: rumah 1. santai, tidak terburu waktu; 2. selesai
Kade we bisi labuh: awas, hati-hati saja, biar saja 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika jatuh
Nyawang heula: melihat ke tempat yang jau 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Rusiah urang: rahasia orang; aku; kita; mengajak; mari
marudah hate : lincah, sering bergerak atau berubah posisi ketika tidur hati
boga rasa rumasa: punya rasa sadar akan perbuatan sendiri
Lain ku kagok: 1. bukan; 2. lain 1. kata depan canggung, tidak bebas
Teu kantos: tidak pernah; bahasa halus dari kungsi
Kecap rengse: kata selesai, usai
Ngoprot kesang: berkeringat banyak; mandi keringat keringat
Tangkurak sia bedegong: kepala atau tulang kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh bandel; keras kepala
Kungsi nenjo: 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami melihat
Deet bool: dangkal anus
Kecap tampolana: kata kadang-kadang, sekali-sekali
Kecap sakapeung : kata kadang-kadang, sekali-sekali, tidak selamanya
welah oray: mendayung ular
Kantun anggo: sisa, tinggal; bahasa halus dari kari, sesa, atau tinggal pakai; bahasa halus untuk kata pake
isukan aya: besok ada
Midang bingah: berpakaian bagus lalu keluar rumah; mejeng gembira; bahasa halus dari atoh, bungah, dan gumbira
Kurang sono: kurang kangen, rindu
Sindang panon: berhenti sebentar di rumah teman, di warung, dsb; bahasa halus dari nyimpang mata
bral jungjunan: kata antar untuk pergi atau berangkat 1. junjunan, kekasih; 2. bagian jala paling atas (pojok)
seuseurian wae loba nu sirik: tertawa-tawa saja, biar saja banyak yang; dengki, iri hati
Hu’ut: sekam, dedak
Bebek goak: menumbuk sampai halus berseru, berteriak
Aya bagea seah : ada kata seru untuk menyatakan rasa rindu kepada yang datang dan jarang bertemu suara air mengalir deras atau suara hujan tertiup angin
Pokal panon poe: prakarsa, inisiatif mata 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
Geus karuhan: sudah tentu, pasti
matak urang: bisa menjadi sebab; sebab-musabab orang; aku; kita; mengajak; mari
imah salse: rumah 1. santai, tidak terburu waktu; 2. selesai
Kade we bisi labuh: awas, hati-hati saja, biar saja 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika jatuh
Nyawang heula: melihat ke tempat yang jau 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Rusiah urang: rahasia orang; aku; kita; mengajak; mari
marudah hate : lincah, sering bergerak atau berubah posisi ketika tidur hati
boga rasa rumasa: punya rasa sadar akan perbuatan sendiri
Lain ku kagok: 1. bukan; 2. lain 1. kata depan canggung, tidak bebas
Teu kantos: tidak pernah; bahasa halus dari kungsi
Kecap rengse: kata selesai, usai
Ngoprot kesang: berkeringat banyak; mandi keringat keringat
Tangkurak sia bedegong: kepala atau tulang kepala kamu; bahasa kasar sekali dari maneh bandel; keras kepala
Kungsi nenjo: 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami melihat
Deet bool: dangkal anus
Kecap tampolana: kata kadang-kadang, sekali-sekali
Kecap sakapeung : kata kadang-kadang, sekali-sekali, tidak selamanya
welah oray: mendayung ular
Kantun anggo: sisa, tinggal; bahasa halus dari kari, sesa, atau tinggal pakai; bahasa halus untuk kata pake
isukan aya: besok ada
Midang bingah: berpakaian bagus lalu keluar rumah; mejeng gembira; bahasa halus dari atoh, bungah, dan gumbira
Kurang sono: kurang kangen, rindu
Sindang panon: berhenti sebentar di rumah teman, di warung, dsb; bahasa halus dari nyimpang mata