Bahasa indonesia-nya kata: istri panginten
Berikut terjemahan dari istri panginten:
istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe menurut perkiraan; bahasa halus dari panyana
istri = pamajikan
Kitu bae: seperti itu, begitu saja, biar saja
Cai burial: air kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb)
Cai sagara: air laut
Tiis camewek: dingin sangat dingin, dingin sekali
Poek mongkleng: gelap sangat gelap, gelap gulita
Hideng lestreng: 1. tahu apa yang harus dikerjakan pada waktunya tanpa harus disuruh atau diperintah; 2. tahu tempatnya sendiri (binatang) hitam legam
Gede ngajedig: besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden lebat serta tebal (alis)
Kuring tuang sangu goreng: 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua nasi buruk, jelek
Bumi aki: rumah; bahasa halus dari imah 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua
Aki bumi: 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua rumah; bahasa halus dari imah
sakit mata rasa seperti mau keluar: gering netra rasa saperti daek bijil
Tina Perih jadi peurah: dari; karena; oleh karena prihatin 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi bisa (ular, dsb.
Bete kapoe: pecah sedikit kulitnya sehingga kelihatan isinya terkena sinar matahari
Kirang sono : kurang; bahasa halus dari kurang kangen, rindu
Sarwa nyampak: serba sedang ada ketika kita datang
Ngan hanjakal: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut menyesal
Dari kemarin : ti kamari
Langit langit mulut: langit langit menarik, memungut
Urang nyeri ati: orang; aku; kita; mengajak; mari 1. sakit, nyeri; 2. penyakit hati
Munding bikang : kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Telur ayam : endog hayam
Sia ngahakan naon: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. apa; hayang naon? mau apa?
urang dahar heula : orang; aku; kita; mengajak; mari makan 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Kecap wargi: kata bahasa halus dari warga
ranca balong: rawa kola
poe mangkukna: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur kemarin dulu
Mencari waktu: alap wayah
Air habis: cai beak
Air tidak ada: cai hanteu aya
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan
Cai burial: air kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb)
Cai sagara: air laut
Tiis camewek: dingin sangat dingin, dingin sekali
Poek mongkleng: gelap sangat gelap, gelap gulita
Hideng lestreng: 1. tahu apa yang harus dikerjakan pada waktunya tanpa harus disuruh atau diperintah; 2. tahu tempatnya sendiri (binatang) hitam legam
Gede ngajedig: besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden lebat serta tebal (alis)
Kuring tuang sangu goreng: 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua nasi buruk, jelek
Bumi aki: rumah; bahasa halus dari imah 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua
Aki bumi: 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua rumah; bahasa halus dari imah
sakit mata rasa seperti mau keluar: gering netra rasa saperti daek bijil
Tina Perih jadi peurah: dari; karena; oleh karena prihatin 1. jadi; 2. tumbuh; 3. berhasil; 4. oleh karena itu; 5. setuju; 6. menjadi bisa (ular, dsb.
Bete kapoe: pecah sedikit kulitnya sehingga kelihatan isinya terkena sinar matahari
Kirang sono : kurang; bahasa halus dari kurang kangen, rindu
Sarwa nyampak: serba sedang ada ketika kita datang
Ngan hanjakal: hanya, cuma; boga buku ngan hiji, punya buku cuma satu; ngan manehna anu milu teh, cuma dia yang ikut menyesal
Dari kemarin : ti kamari
Langit langit mulut: langit langit menarik, memungut
Urang nyeri ati: orang; aku; kita; mengajak; mari 1. sakit, nyeri; 2. penyakit hati
Munding bikang : kerbau 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina
Telur ayam : endog hayam
Sia ngahakan naon: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. apa; hayang naon? mau apa?
urang dahar heula : orang; aku; kita; mengajak; mari makan 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
Kecap wargi: kata bahasa halus dari warga
ranca balong: rawa kola
poe mangkukna: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur kemarin dulu
Mencari waktu: alap wayah
Air habis: cai beak
Air tidak ada: cai hanteu aya
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan