Bahasa indonesia-nya kata: hejo cokor
Berikut terjemahan dari hejo cokor:
hijau 1. kaki binatang; cokor munding kaki kerbau; 2. kaki; bahasa kasar sekali dari suku
koneng umyang: 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning warna kuning yang bagus kelihatannya
Memberikan penting: masihkeun mundel
Leutik leutik Beuki kurupuk: kecil kecil 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin kerupuk
teu wasa: tidak tidak mampu, tidak kuasa
Nalipak diri: menendang dengan telapak kaki diri, badan
Air ilmu: cai elmu
Air pengetahuan : cai kanyaho
kasep pisan: tampan amat, sangat
teu wudu: tidak tak bisa melakukan suatu pekerjaan
titis tulis: 1. mencetak gula aren menulis
Panceg milang kara: tepat; pukul dalapan panceg, pukul delapan tepat; panceg sataun, tepat setahun menghitung tidak apa-apa, tidak menimbulkan kesusahan
Tidur dahulu: sare baheula
cicing heula: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
teu lah : tidak mengeluh, berkali-kali mengatakan lah
Ketam kayu: yuyu kai
kalah wowotan: 1. bahkan, melainkan; 2. karena kalah wowotan
tumbuh dewasa: tuwuh sawawa
Umbi umbi: beuti beuti
Tihang hejo: tiang, pilar hijau
asak teuing: 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang) 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Ngaraksa tur ngariksa: menjaga serta memelihara dan, serta mengawasi serta menjaga, memeriksa
Ngaraksa tur ngariksa : menjaga serta memelihara dan, serta mengawasi serta menjaga, memeriksa
lain ngaran dapon wae: 1. bukan; 2. lain nama asal-asalan; tidak bersungguh-sungguh saja, biar saja
Eleh deet: kalah dangkal
Keluarga Besar: piri-umpi gerot
Sengaja mengeja: haja ejah, ngejah
getol digawe: rajin bekerja
Memberi makan burung: aweh dahar manuk
Lobang Sirit : lubang kemaluan laki-laki
Tiasa seueur: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa banyak; bahasa halus dari loba
Memberikan penting: masihkeun mundel
Leutik leutik Beuki kurupuk: kecil kecil 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin kerupuk
teu wasa: tidak tidak mampu, tidak kuasa
Nalipak diri: menendang dengan telapak kaki diri, badan
Air ilmu: cai elmu
Air pengetahuan : cai kanyaho
kasep pisan: tampan amat, sangat
teu wudu: tidak tak bisa melakukan suatu pekerjaan
titis tulis: 1. mencetak gula aren menulis
Panceg milang kara: tepat; pukul dalapan panceg, pukul delapan tepat; panceg sataun, tepat setahun menghitung tidak apa-apa, tidak menimbulkan kesusahan
Tidur dahulu: sare baheula
cicing heula: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak 1. dahulu; 2. cepat, depan, muka
teu lah : tidak mengeluh, berkali-kali mengatakan lah
Ketam kayu: yuyu kai
kalah wowotan: 1. bahkan, melainkan; 2. karena kalah wowotan
tumbuh dewasa: tuwuh sawawa
Umbi umbi: beuti beuti
Tihang hejo: tiang, pilar hijau
asak teuing: 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang) 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Ngaraksa tur ngariksa: menjaga serta memelihara dan, serta mengawasi serta menjaga, memeriksa
Ngaraksa tur ngariksa : menjaga serta memelihara dan, serta mengawasi serta menjaga, memeriksa
lain ngaran dapon wae: 1. bukan; 2. lain nama asal-asalan; tidak bersungguh-sungguh saja, biar saja
Eleh deet: kalah dangkal
Keluarga Besar: piri-umpi gerot
Sengaja mengeja: haja ejah, ngejah
getol digawe: rajin bekerja
Memberi makan burung: aweh dahar manuk
Lobang Sirit : lubang kemaluan laki-laki
Tiasa seueur: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa banyak; bahasa halus dari loba