Bahasa indonesia-nya kata: hakan ku aing
Berikut terjemahan dari hakan ku aing:
memakan; bahasa kasar sekali dari ngadahar 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
pugag bobolokot: menemui jalan buntu, terhambat (usaha, dsb) penuh dengan keringat, darah, lumpur, dsb
Naha Alus atawa: mengapa, kenapa baik, bagus atau
Teu siga : tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu siga: tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu gableg polo: tidak punya; bahasa kasar sekali dari boga otak
leugeut teureup: getah yang amat lekat, seperti getah; menggetah terap
nyeri suku: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit kak
ngareuy suku: meramba kak
raga pati: badan, raga 1. mati; 2. tidak seberapa atau kurang; 2. inti
Saha eta: siapa itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya
Panutan aing: yang dicintai serta dipatuhi saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Taek kebat: naik terus
Naik terus: taek kebat
Ka era: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit malu
Waas pisan: perasaan hati yang muncul ketika teringat akan kenangan atau melihat pemandangan yang indah amat, sangat
caah dengdeng: banjir dendeng
Kabogoh urang: kekasih, pacar orang; aku; kita; mengajak; mari
Tidak ada kata terlambat: hanteu aya tutur elat
Ulah sare: jangan, tidak boleh tidur
kurang panjang: congcay panjang
Kandaga basa: wadah seperti peti kecil, biasanya dipergunakan untuk menyimpan barang-barang berharga 1. waktu, ketika; 2. bahasa
Capek badan sayang: mengunyah badan, jasmani sarang (burung atau ayam)
Gerah katanya: hareudang magah
Lila lila asa : lama lama perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati
poe naon: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur 1. apa; hayang naon? mau apa?
nu raca: yang; penuh goresan
Arti angkeuhan: harti angkeuhan
Arti kata montong: harti tutur montong
Resep ulin oge: 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik bermain-mai kata penegas; juga, pun
Da keur: sebab, lantaran 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi
Naha Alus atawa: mengapa, kenapa baik, bagus atau
Teu siga : tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu siga: tidak hampir mirip, hampir sama rupanya
Teu gableg polo: tidak punya; bahasa kasar sekali dari boga otak
leugeut teureup: getah yang amat lekat, seperti getah; menggetah terap
nyeri suku: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit kak
ngareuy suku: meramba kak
raga pati: badan, raga 1. mati; 2. tidak seberapa atau kurang; 2. inti
Saha eta: siapa itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya
Panutan aing: yang dicintai serta dipatuhi saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Taek kebat: naik terus
Naik terus: taek kebat
Ka era: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit malu
Waas pisan: perasaan hati yang muncul ketika teringat akan kenangan atau melihat pemandangan yang indah amat, sangat
caah dengdeng: banjir dendeng
Kabogoh urang: kekasih, pacar orang; aku; kita; mengajak; mari
Tidak ada kata terlambat: hanteu aya tutur elat
Ulah sare: jangan, tidak boleh tidur
kurang panjang: congcay panjang
Kandaga basa: wadah seperti peti kecil, biasanya dipergunakan untuk menyimpan barang-barang berharga 1. waktu, ketika; 2. bahasa
Capek badan sayang: mengunyah badan, jasmani sarang (burung atau ayam)
Gerah katanya: hareudang magah
Lila lila asa : lama lama perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati
poe naon: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur 1. apa; hayang naon? mau apa?
nu raca: yang; penuh goresan
Arti angkeuhan: harti angkeuhan
Arti kata montong: harti tutur montong
Resep ulin oge: 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik bermain-mai kata penegas; juga, pun
Da keur: sebab, lantaran 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi