Bahasa indonesia-nya kata: Gegedug bandung
Berikut terjemahan dari Gegedug bandung:
pentolan, pemimpin (kejahatan, dsb.) berdampingan
Ibu mertua : ibu; bahasa halus dari indung mertua; bahasa halus dari mitoha
Mumpung ada kesempatan: meungpeung aya kasempetan
Awewe jaman ayeuna Beuki kurupuk: wanita, perempuan zaman sekarang 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin kerupuk
Tidak lancar: hanteu lancar
lepat kintun: salah; bahasa halus dari salah kirim; bahasa halus dari kirim
Repeh rapih: diam, berhenti bicara, menangis, bersuara, dsb 1. damai, tidak bermusuhan; 2. rapi
Lila ti lila: lama dari lama
arti caang pikir: harti caang pikir
Jangan banyak mengeluh, bodoh. Semangat: entong rea aral talingeuh sumanget
Dina amparan rasa: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas tikar; bahasa halus dari samak rasa
nyeri angeun : 1. sakit, nyeri; 2. penyakit sayur
Ulah sina: jangan, tidak boleh supaya atau semoga
Burial buncelik: kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb) melotot
Nyieun mawa: membuat, membikin membawa
Sing horeng: 1. supaya, harap agar; 2. setiap kata antar untuk menunjukkan hal yang tidak disangka-sangka
Nanging kalintang: tetapi, tapi; bahasa halus dari tapi sangat; bahasa halus dari kacida
Hayang ninggang: mau, ingin, kepingin 1. menimpa
ngosok waos: menggosok gigi; bahasa halus dari huntu
Teu boga batur: tidak punya 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
sok komo: suka, sering 1. apalagi; 2. tentu, pasti
Bale bandung: balai berdampingan
keur kitu: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi seperti itu, begitu
Boga teu aing: punya tidak saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
ti batan: dari 1. daripada; 2. ketimbang
teu burung: tidak 1. batal, tidak jadi; 2. gila, hilang ingatan
Rempak atawa teu ngajenan: melanggar, tidak menuruti peraturan atau tidak menghargai, menghormati
ku saha: 1. kata depan siapa
Ngujur kulon : memanjang, membujur; ngujur ngaler, membujur ke utara barat
Pasti kamu: cindek ilaing
Kemot kelek: dijilati (bibir sendiri) ketiak
Mumpung ada kesempatan: meungpeung aya kasempetan
Awewe jaman ayeuna Beuki kurupuk: wanita, perempuan zaman sekarang 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin kerupuk
Tidak lancar: hanteu lancar
lepat kintun: salah; bahasa halus dari salah kirim; bahasa halus dari kirim
Repeh rapih: diam, berhenti bicara, menangis, bersuara, dsb 1. damai, tidak bermusuhan; 2. rapi
Lila ti lila: lama dari lama
arti caang pikir: harti caang pikir
Jangan banyak mengeluh, bodoh. Semangat: entong rea aral talingeuh sumanget
Dina amparan rasa: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas tikar; bahasa halus dari samak rasa
nyeri angeun : 1. sakit, nyeri; 2. penyakit sayur
Ulah sina: jangan, tidak boleh supaya atau semoga
Burial buncelik: kata antar untuk air yang agak besar ke luar dari dalam tanah ke atas (air, dsb) melotot
Nyieun mawa: membuat, membikin membawa
Sing horeng: 1. supaya, harap agar; 2. setiap kata antar untuk menunjukkan hal yang tidak disangka-sangka
Nanging kalintang: tetapi, tapi; bahasa halus dari tapi sangat; bahasa halus dari kacida
Hayang ninggang: mau, ingin, kepingin 1. menimpa
ngosok waos: menggosok gigi; bahasa halus dari huntu
Teu boga batur: tidak punya 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
sok komo: suka, sering 1. apalagi; 2. tentu, pasti
Bale bandung: balai berdampingan
keur kitu: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi seperti itu, begitu
Boga teu aing: punya tidak saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
ti batan: dari 1. daripada; 2. ketimbang
teu burung: tidak 1. batal, tidak jadi; 2. gila, hilang ingatan
Rempak atawa teu ngajenan: melanggar, tidak menuruti peraturan atau tidak menghargai, menghormati
ku saha: 1. kata depan siapa
Ngujur kulon : memanjang, membujur; ngujur ngaler, membujur ke utara barat
Pasti kamu: cindek ilaing
Kemot kelek: dijilati (bibir sendiri) ketiak