Bahasa indonesia-nya kata: enggal mulih
Berikut terjemahan dari enggal mulih:
cepat; bahasa halus dari gancang pulang; bahasa halus dari balik
Sabot keur ngajentul: sewaktu, tatkala 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi termenung, merenung
bakating ku ambek: karena, lantaran, saking 1. kata depan marah
teu antaparah: tidak tanpa banyak bicara lagi
Nu jajaluk: yang; mengemis, meminta-minta
Bale panglawungan: balai tempat pertemuan
ka waluya: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit selamat
dage picung: makanan yang dibuat dari sisa atau buangan biji karet, kulit singkong, dsb yang diperagikan keluih muda
anak-anak manis: budak amis
nyangga keun: menerima atau menadah dengan kedua belah tangan mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Bong bong: mentang-mentang mentang-mentang
udur sasih: sakit; bahasa sedang dari gering bulan; bahasa halus dari bula
Menata rambut: tata buuk
sakit keras: gering teuas
aya we: ada saja, biar saja
Wawasuh raray: mencuci kaki, dsb, membasuh wajah, muka; bahasa halus dari beungeut
Mulus rahayu : 1. mulus; 2. selamat tiada aral melintang selamat
Kalah perang: eleh yuda
Jangjing lenggik: tinggi sertiampai tinggi dan ramping (wanita)
Sami sami: sama; bahasa halus dari sa-rua sama; bahasa halus dari sa-rua
Baham kanggo: mulut; bahasa halus dari sungut untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Panangan kanggo: tangan; bahasa halus dari leungeun untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Tutup kepala: turub sirah
kembang eurih: bunga alang-alang, ilalang
gigi Bersih: huntu wening
Patah hati: pingges ati
pekerjaan rumah: pagawean imah
Rea batur tangtu bakal loba: banyak 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain tentu, pasti 1. bahan; 2. akan banyak
Anak baranahan: anak beranak banyak atau banyak keturunannya
kiceup geugeut: mengedip, mengejap cinta kasih sayang
Saur manuk: katanya, ujarnya; bahasa halus untuk omong atau cek burung
bakating ku ambek: karena, lantaran, saking 1. kata depan marah
teu antaparah: tidak tanpa banyak bicara lagi
Nu jajaluk: yang; mengemis, meminta-minta
Bale panglawungan: balai tempat pertemuan
ka waluya: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit selamat
dage picung: makanan yang dibuat dari sisa atau buangan biji karet, kulit singkong, dsb yang diperagikan keluih muda
anak-anak manis: budak amis
nyangga keun: menerima atau menadah dengan kedua belah tangan mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Bong bong: mentang-mentang mentang-mentang
udur sasih: sakit; bahasa sedang dari gering bulan; bahasa halus dari bula
Menata rambut: tata buuk
sakit keras: gering teuas
aya we: ada saja, biar saja
Wawasuh raray: mencuci kaki, dsb, membasuh wajah, muka; bahasa halus dari beungeut
Mulus rahayu : 1. mulus; 2. selamat tiada aral melintang selamat
Kalah perang: eleh yuda
Jangjing lenggik: tinggi sertiampai tinggi dan ramping (wanita)
Sami sami: sama; bahasa halus dari sa-rua sama; bahasa halus dari sa-rua
Baham kanggo: mulut; bahasa halus dari sungut untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Panangan kanggo: tangan; bahasa halus dari leungeun untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Tutup kepala: turub sirah
kembang eurih: bunga alang-alang, ilalang
gigi Bersih: huntu wening
Patah hati: pingges ati
pekerjaan rumah: pagawean imah
Rea batur tangtu bakal loba: banyak 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain tentu, pasti 1. bahan; 2. akan banyak
Anak baranahan: anak beranak banyak atau banyak keturunannya
kiceup geugeut: mengedip, mengejap cinta kasih sayang
Saur manuk: katanya, ujarnya; bahasa halus untuk omong atau cek burung