Bahasa sunda-nya kata: enak hati
Berikut terjemahan dari enak hati:
ngeunah ati
enak = ngeunah
hati = ati, hate
hati = ati, hate
rek owah: hendak, akan; mau berubah
Hamo lali: tidak akan lupa; bahasa halus dari poho. lalim
pet ku hinis: kata antar untuk terhenti 1. kata depan sembilu
Papatong ngisang: capung bercebok
entong nalangsa: jangan nelangsa, sedih
jangan sedih: entong sedih
TI bakal soledat: dari 1. bahan; 2. akan terpeleset
Modol bako: berak; bahasa kasar sekali dari ngising tembakau
Ngadu Paranti papang: 1. maen; 2. berjudi; 3. menyambung; 4. pacuan lihat paragi kencing; bahasa anak-anak dari kiih
Teras rumah : terus; bahasa halus dari terus atau tuluy kesurupan, kemasukan roh halus
teu sawios wios: tidak biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
Juru duum: 1. pojok, sudut; 2. tukang; 3. ngajuru membagi-bagi; mendistribusikan
Meuleum genteng: membaka 1. sempit, genting; 2. hampir putus; 3. ramping
Meuleum kenteng: membaka tanda kutip
kudu nalipak maneh: 1. harus; 2. kuncup menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Bokong gede: bagian punggung antara pinggang dengan pinggul besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Tidak cinta: hanteu bogoh
damar tandang: lampu, pelita maju ke gelanggang (arena) untuk berlomba, bertanding, dsb
Riweuh puguh: pikiran kacau karena terlalu banyak pekerjaan atau yang mengganggu tentu, past
Ayang tengtrem: dikatakan kepada tumbuh-tumbuhan menjalar yang amat lebat tenteram
Senang hate: kesukaan hati
Getih kanggo: darah untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
sirah cai: kepala air
Kana diri: kata depan, pada; ke; menaiki; memakai diri, badan
Baris berbaris: padalisan jengjreng
Sakeudeung sakedap : sebentar, tidak lama sebentar; bahasa halus dari sakeudeung
Jelema hayang kumaha: manusia, orang mau, ingin, kepingin bagaimana
Moal lana: tidak akan awet, lama, abad
Kokolot begog : sesepuh, orang yang dituakan monyet tua
Laer gado : 1. jauh, umpamanya saja jauh dari jangkauan pemetik (buah, dsb); 2. panjang dan rendah dag
Hamo lali: tidak akan lupa; bahasa halus dari poho. lalim
pet ku hinis: kata antar untuk terhenti 1. kata depan sembilu
Papatong ngisang: capung bercebok
entong nalangsa: jangan nelangsa, sedih
jangan sedih: entong sedih
TI bakal soledat: dari 1. bahan; 2. akan terpeleset
Modol bako: berak; bahasa kasar sekali dari ngising tembakau
Ngadu Paranti papang: 1. maen; 2. berjudi; 3. menyambung; 4. pacuan lihat paragi kencing; bahasa anak-anak dari kiih
Teras rumah : terus; bahasa halus dari terus atau tuluy kesurupan, kemasukan roh halus
teu sawios wios: tidak biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
Juru duum: 1. pojok, sudut; 2. tukang; 3. ngajuru membagi-bagi; mendistribusikan
Meuleum genteng: membaka 1. sempit, genting; 2. hampir putus; 3. ramping
Meuleum kenteng: membaka tanda kutip
kudu nalipak maneh: 1. harus; 2. kuncup menendang dengan telapak kaki 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Bokong gede: bagian punggung antara pinggang dengan pinggul besar; imah gede, rumah besar; geus gede, sudah besar, gegeden
Tidak cinta: hanteu bogoh
damar tandang: lampu, pelita maju ke gelanggang (arena) untuk berlomba, bertanding, dsb
Riweuh puguh: pikiran kacau karena terlalu banyak pekerjaan atau yang mengganggu tentu, past
Ayang tengtrem: dikatakan kepada tumbuh-tumbuhan menjalar yang amat lebat tenteram
Senang hate: kesukaan hati
Getih kanggo: darah untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
sirah cai: kepala air
Kana diri: kata depan, pada; ke; menaiki; memakai diri, badan
Baris berbaris: padalisan jengjreng
Sakeudeung sakedap : sebentar, tidak lama sebentar; bahasa halus dari sakeudeung
Jelema hayang kumaha: manusia, orang mau, ingin, kepingin bagaimana
Moal lana: tidak akan awet, lama, abad
Kokolot begog : sesepuh, orang yang dituakan monyet tua
Laer gado : 1. jauh, umpamanya saja jauh dari jangkauan pemetik (buah, dsb); 2. panjang dan rendah dag