Bahasa indonesia-nya kata: dage picung
Berikut terjemahan dari dage picung:
makanan yang dibuat dari sisa atau buangan biji karet, kulit singkong, dsb yang diperagikan keluih muda
anak-anak manis: budak amis
nyangga keun: menerima atau menadah dengan kedua belah tangan mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Bong bong: mentang-mentang mentang-mentang
udur sasih: sakit; bahasa sedang dari gering bulan; bahasa halus dari bula
Menata rambut: tata buuk
sakit keras: gering teuas
aya we: ada saja, biar saja
Wawasuh raray: mencuci kaki, dsb, membasuh wajah, muka; bahasa halus dari beungeut
Hayam raong kongkorongok: ayam terdengar banyak yang bersuara kata antar untuk suara ayam jago; berkokok
Nutu pare: menumbuk (padi, dsb) padi
Ruang tamu: mengubur diruang kerepes tamu; bahasa halus dari semah
sarta teu kaci: serta tidak boleh atau diperbolehkan (dalam permainan)
teu kaci: tidak boleh atau diperbolehkan (dalam permainan)
unggal warga: atau saudara, sanak saudara, famili
eta orok: itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya bayi
ka waluya: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit selamat
Bale panglawungan: balai tempat pertemuan
Nu jajaluk: yang; mengemis, meminta-minta
teu antaparah: tidak tanpa banyak bicara lagi
bakating ku ambek: karena, lantaran, saking 1. kata depan marah
Sabot keur ngajentul: sewaktu, tatkala 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi termenung, merenung
enggal mulih: cepat; bahasa halus dari gancang pulang; bahasa halus dari balik
Mulus rahayu : 1. mulus; 2. selamat tiada aral melintang selamat
Kalah perang: eleh yuda
Jangjing lenggik: tinggi sertiampai tinggi dan ramping (wanita)
Sami sami: sama; bahasa halus dari sa-rua sama; bahasa halus dari sa-rua
Baham kanggo: mulut; bahasa halus dari sungut untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Panangan kanggo: tangan; bahasa halus dari leungeun untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Tutup kepala: turub sirah
kembang eurih: bunga alang-alang, ilalang
nyangga keun: menerima atau menadah dengan kedua belah tangan mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Bong bong: mentang-mentang mentang-mentang
udur sasih: sakit; bahasa sedang dari gering bulan; bahasa halus dari bula
Menata rambut: tata buuk
sakit keras: gering teuas
aya we: ada saja, biar saja
Wawasuh raray: mencuci kaki, dsb, membasuh wajah, muka; bahasa halus dari beungeut
Hayam raong kongkorongok: ayam terdengar banyak yang bersuara kata antar untuk suara ayam jago; berkokok
Nutu pare: menumbuk (padi, dsb) padi
Ruang tamu: mengubur diruang kerepes tamu; bahasa halus dari semah
sarta teu kaci: serta tidak boleh atau diperbolehkan (dalam permainan)
teu kaci: tidak boleh atau diperbolehkan (dalam permainan)
unggal warga: atau saudara, sanak saudara, famili
eta orok: itu; kata ganti yang menunjukkan barang yang berada agak jauh dari si pembicara atau barang yang sudah diceritakan sebelumnya bayi
ka waluya: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit selamat
Bale panglawungan: balai tempat pertemuan
Nu jajaluk: yang; mengemis, meminta-minta
teu antaparah: tidak tanpa banyak bicara lagi
bakating ku ambek: karena, lantaran, saking 1. kata depan marah
Sabot keur ngajentul: sewaktu, tatkala 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi termenung, merenung
enggal mulih: cepat; bahasa halus dari gancang pulang; bahasa halus dari balik
Mulus rahayu : 1. mulus; 2. selamat tiada aral melintang selamat
Kalah perang: eleh yuda
Jangjing lenggik: tinggi sertiampai tinggi dan ramping (wanita)
Sami sami: sama; bahasa halus dari sa-rua sama; bahasa halus dari sa-rua
Baham kanggo: mulut; bahasa halus dari sungut untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Panangan kanggo: tangan; bahasa halus dari leungeun untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur
Tutup kepala: turub sirah
kembang eurih: bunga alang-alang, ilalang