Bahasa indonesia-nya kata: Cangkem paranti
Berikut terjemahan dari Cangkem paranti:
mulut lihat paragi
Nyiuk cai ku: menyauk, menciduk air 1. kata depan
Seperti biasa : saperti sasari
bagaimana perasaan: kumaha rarasaan atau pangrasa
uyah asin sorangan: garam 1. asin, rasa seperti garam; 2. ikan asin sendiri
Asli mana: pituin mana
bulan bulan: bula bula
tumpur ludes : mati semua, musnah tandas, habis sama sekali
tumpur lemes : mati semua, musnah 1. halus; 2. lembut
Bear hate: pera hati
Berkelahi sama gua: gelut tunggal guha
Kurang tanaga: kurang tenaga
gigi berlubang : huntu tosblong
Ka balé: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit bol
Sarua baheula: sama, serupa saruana dahulu
Eureun Galecok: berhenti berbicara dengan gembira serta hampir tidak berhenti
maneh kasep pisan: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri tampan amat, sangat
Meser landong: membeli; bahasa sedang dari meuli obat; bahasa kelas dari subar
anak kamu: anak ilaing
Guyub salawasna: akur, sepaham, kompak selamanya, selama-lamanya
Guyub salawasna: akur, sepaham, kompak selamanya, selama-lamanya
Tinggal nyangking: sisa memegang; bahasa halus dari nyekel, nyangking kalungguhan, memegang jabatan (kedudukan)
Dina tangkal: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas pohon
Ngalarapkeun kecap: memakai, menggunakan, menerapkan; salah larapna, salah menerapkannya, kurang pas kata
Ngembat ngembat: panjang dan lurus panjang dan lurus
Sampean paranti: kaki; bahasa halus dari suku lihat paragi
moal kebel: tidak akan lama
Payus yuswa: pantas, serasi umur; bahasa halus dari umur
Hayang najong: mau, ingin, kepingin menendang dengan kaki
KU AING DEULEu: 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin lihat, pandang; bahasa kasar sekali dari nenjo, tempo
Bunghak beuteung: perut kembung 1. perut; 2. sudah, berhenti
Seperti biasa : saperti sasari
bagaimana perasaan: kumaha rarasaan atau pangrasa
uyah asin sorangan: garam 1. asin, rasa seperti garam; 2. ikan asin sendiri
Asli mana: pituin mana
bulan bulan: bula bula
tumpur ludes : mati semua, musnah tandas, habis sama sekali
tumpur lemes : mati semua, musnah 1. halus; 2. lembut
Bear hate: pera hati
Berkelahi sama gua: gelut tunggal guha
Kurang tanaga: kurang tenaga
gigi berlubang : huntu tosblong
Ka balé: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit bol
Sarua baheula: sama, serupa saruana dahulu
Eureun Galecok: berhenti berbicara dengan gembira serta hampir tidak berhenti
maneh kasep pisan: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri tampan amat, sangat
Meser landong: membeli; bahasa sedang dari meuli obat; bahasa kelas dari subar
anak kamu: anak ilaing
Guyub salawasna: akur, sepaham, kompak selamanya, selama-lamanya
Guyub salawasna: akur, sepaham, kompak selamanya, selama-lamanya
Tinggal nyangking: sisa memegang; bahasa halus dari nyekel, nyangking kalungguhan, memegang jabatan (kedudukan)
Dina tangkal: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas pohon
Ngalarapkeun kecap: memakai, menggunakan, menerapkan; salah larapna, salah menerapkannya, kurang pas kata
Ngembat ngembat: panjang dan lurus panjang dan lurus
Sampean paranti: kaki; bahasa halus dari suku lihat paragi
moal kebel: tidak akan lama
Payus yuswa: pantas, serasi umur; bahasa halus dari umur
Hayang najong: mau, ingin, kepingin menendang dengan kaki
KU AING DEULEu: 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin lihat, pandang; bahasa kasar sekali dari nenjo, tempo
Bunghak beuteung: perut kembung 1. perut; 2. sudah, berhenti