Bahasa indonesia-nya kata: Cacak menak
Berikut terjemahan dari Cacak menak:
walaupun ningrat, bangsawan
dalem sayang: sesebutan untuk bupati jaman dahulu sarang (burung atau ayam)
lawang saketeng: 1. pintu, jalan untuk keluar masuk; 2. arti kiasan orang atau perusahaan yang akan membeli barang kita pintu gerbang kota
Lawe gado: dua puluh lima dag
Selamat siang: waluya beurang
Tidak mendengar: hanteu reungeu
Resep pisan: 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik amat, sangat
Haneut kuku: hangat kuku
Oper oper: dikirimkan, diberikan, atau dijual kepada orang lain dikirimkan, diberikan, atau dijual kepada orang lain
Modar siak: mati, mampus; bahasa kasar sekali dari paeh terasa cepat menyebar ke seluruh bagian tubuh, umpamanya rasa panas karena akan meriang
Hayang gawe: mau, ingin, kepingin bekerja
Ayang aku: dikatakan kepada tumbuh-tumbuhan menjalar yang amat lebat 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap
Karunya sia: kasihan kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Pedah kuat: disebabkan, oleh karena 1. kuat, bertenaga besar; 2. tahan; 3. kekar; 4. awet, tahan lama; 5. bisa, mampu
Wedel jeung tambleg: kuat, kokoh 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada tergeletak namun sulit tergoyahkan karena berat
Bagian rumah: pasi imah
nu kenca katuhu: yang; menarik tali di tempat yang akan digali, ditembok, dsb. agar lurus kanan
Sarwa basajan : serba sederhana; tidak berlebihan
osok neda bae: suka, sering 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta saja, biar saja
Tidak tahu rasa malu: hanteu nyaho rasa era
Bikang caluntang: 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina lancang; tidak tahu adat
beak karep: habis keinginan, kemauan, niat
Arti motekar: harti motekar
Teu kaop: tidak tidak tahan, tidak kuat
Nu baleg: yang; 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik
Ari maneh: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Leuweung leutik: hutan kecil
arti sindang: harti sindang
ungkapan serba ada : babasan sarwa aya
olok olok: boros boros
Tahun kemarin: taun kamari
lawang saketeng: 1. pintu, jalan untuk keluar masuk; 2. arti kiasan orang atau perusahaan yang akan membeli barang kita pintu gerbang kota
Lawe gado: dua puluh lima dag
Selamat siang: waluya beurang
Tidak mendengar: hanteu reungeu
Resep pisan: 1. senang, suka; 2. cinta, tertarik amat, sangat
Haneut kuku: hangat kuku
Oper oper: dikirimkan, diberikan, atau dijual kepada orang lain dikirimkan, diberikan, atau dijual kepada orang lain
Modar siak: mati, mampus; bahasa kasar sekali dari paeh terasa cepat menyebar ke seluruh bagian tubuh, umpamanya rasa panas karena akan meriang
Hayang gawe: mau, ingin, kepingin bekerja
Ayang aku: dikatakan kepada tumbuh-tumbuhan menjalar yang amat lebat 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap
Karunya sia: kasihan kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Pedah kuat: disebabkan, oleh karena 1. kuat, bertenaga besar; 2. tahan; 3. kekar; 4. awet, tahan lama; 5. bisa, mampu
Wedel jeung tambleg: kuat, kokoh 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada tergeletak namun sulit tergoyahkan karena berat
Bagian rumah: pasi imah
nu kenca katuhu: yang; menarik tali di tempat yang akan digali, ditembok, dsb. agar lurus kanan
Sarwa basajan : serba sederhana; tidak berlebihan
osok neda bae: suka, sering 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta saja, biar saja
Tidak tahu rasa malu: hanteu nyaho rasa era
Bikang caluntang: 1. perempuan; bahasa kasar sekali untuk awewe; 2. betina lancang; tidak tahu adat
beak karep: habis keinginan, kemauan, niat
Arti motekar: harti motekar
Teu kaop: tidak tidak tahan, tidak kuat
Nu baleg: yang; 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik
Ari maneh: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri
Leuweung leutik: hutan kecil
arti sindang: harti sindang
ungkapan serba ada : babasan sarwa aya
olok olok: boros boros
Tahun kemarin: taun kamari