Bahasa indonesia-nya kata: Bus asup
Berikut terjemahan dari Bus asup:
masuk, misalnya ke dalam rumah masuk, ke dalam
Cikikik seuri: kata antar untuk tertawa yang ditahan tertawa
Barakatak seuri: kata pengantar untuk tertawa keras tertawa
Kalacat unggah: kata antar untuk naik naik ke tempat yang agak tinggi
Bray muka panto: kata antar untuk terbuka atau munculnya cahaya 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak pintu
Bus mandi: masuk, misalnya ke dalam rumah mandi
Jalma tiis: manusia, orang dingin
Jalma logor: manusia, orang longgar, mudah masuk
Rai raka: 1. adik, bahasa halus dari adik; 2. istri; bahasa halus dari pamajikan 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki
Sami asih: sama; bahasa halus dari sa-rua cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Runtut rentet: rukun, seia sekata menempel, berdekatan
Jeung saderek: 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada saudara, famili, bahasa halus dari dulur
dingin dingin: tiis tiis
Jajaka Motekar: perjaka; bujangan berusaha dengan berbagai cara untuk menambah ilmu pengetahuan atau mengubah nasib
Kali kali : kali kali
teu weudeu : tidak tidak jera
Mawa karep sorangan: membawa keinginan, kemauan, niat sendiri
Babari kabita ku: mudah, tidak sukar, gampang tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain 1. kata depan
Apal Tikotok: 1. hafal; 2. ingat, tahu kotoran (tahi) ayam
Teu ku: tidak 1. kata depan
Nu parantos: yang; sudah; bahasa halus dari enggeus
Ulah sela: jangan, tidak boleh pelana, sadel
Embe pisan: kambing amat, sangat
basa kalangkang rasa: 1. waktu, ketika; 2. bahasa 1. bayang-bayang; 2. bayangan rasa
Tutup pintu: turub panto
Ari Aing: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Teu kungsi: tidak 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami
Geus euweuh: sudah 1. tidak ada; 2. hilang
NU ningali: yang; melihat; bahasa halus dari nenjo
Bahe beas: 1. tumpah (karena tempatnya miring), barang cair atau semacam tepung; 2. miring (tempat) beras
Banyak pengetahuan : rea kanyaho
Barakatak seuri: kata pengantar untuk tertawa keras tertawa
Kalacat unggah: kata antar untuk naik naik ke tempat yang agak tinggi
Bray muka panto: kata antar untuk terbuka atau munculnya cahaya 1. terbuka; 2. membuka bukbak, ngabukbak pintu
Bus mandi: masuk, misalnya ke dalam rumah mandi
Jalma tiis: manusia, orang dingin
Jalma logor: manusia, orang longgar, mudah masuk
Rai raka: 1. adik, bahasa halus dari adik; 2. istri; bahasa halus dari pamajikan 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki
Sami asih: sama; bahasa halus dari sa-rua cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama
Runtut rentet: rukun, seia sekata menempel, berdekatan
Jeung saderek: 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada saudara, famili, bahasa halus dari dulur
dingin dingin: tiis tiis
Jajaka Motekar: perjaka; bujangan berusaha dengan berbagai cara untuk menambah ilmu pengetahuan atau mengubah nasib
Kali kali : kali kali
teu weudeu : tidak tidak jera
Mawa karep sorangan: membawa keinginan, kemauan, niat sendiri
Babari kabita ku: mudah, tidak sukar, gampang tertarik, tergiur; ingin memiliki barang yang telah dimiliki orang lain 1. kata depan
Apal Tikotok: 1. hafal; 2. ingat, tahu kotoran (tahi) ayam
Teu ku: tidak 1. kata depan
Nu parantos: yang; sudah; bahasa halus dari enggeus
Ulah sela: jangan, tidak boleh pelana, sadel
Embe pisan: kambing amat, sangat
basa kalangkang rasa: 1. waktu, ketika; 2. bahasa 1. bayang-bayang; 2. bayangan rasa
Tutup pintu: turub panto
Ari Aing: 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Teu kungsi: tidak 1. pernah; 2. keburu; 3. mengalami
Geus euweuh: sudah 1. tidak ada; 2. hilang
NU ningali: yang; melihat; bahasa halus dari nenjo
Bahe beas: 1. tumpah (karena tempatnya miring), barang cair atau semacam tepung; 2. miring (tempat) beras
Banyak pengetahuan : rea kanyaho