Bahasa indonesia-nya kata: boro boro
Berikut terjemahan dari boro boro:
1. buru; 2. boro-boro, jangankan 1. buru; 2. boro-boro, jangankan
eling eling: 1. ingat; 2. siuman (dari pingsan, dsb) 1. ingat; 2. siuman (dari pingsan, dsb)
Paranti papang: lihat paragi kencing; bahasa anak-anak dari kiih
Kabogoh usik: kekasih, pacar bergerak perlahan-lahan
baraya tunggal: saudara; ada pertalian keluarga sama
Luhur ngaran: tinggi nama
Teu kersa: tidak mau, ingin; bahasa halus dari daek atau hayang
hese ngising: sukar, sulit berak, buang air besar
hayang najong: mau, ingin, kepingin menendang dengan kaki
Papan tulis : 1. papan; 2. kata ganti bilangan untuk petai menulis
ku aing: 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Lawas ti lawas: lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali dari lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali
Raka istri: 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe
Matahari Hitam: sarangenge wulung
terlambat datang: elat ngurudak
Halodo entak entak: tidak hujan panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong
Gurat kalang: garis lingkaran
ginding kanca: mentereng, berpakaian bagus-bagus dan baru kawan atau sesama
Sing buru: 1. supaya, harap agar; 2. setiap memburu
teu kuat: tidak 1. kuat, bertenaga besar; 2. tahan; 3. kekar; 4. awet, tahan lama; 5. bisa, mampu
ULAH CEURIK: jangan, tidak boleh menangis
Halodo entak: tidak hujan panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong
takut mengecewakan: sieun nguciwakeun
kari neke: tinggal, sisa menjitak
kamu sehat tidak: ilaing waras hanteu
Anak pendek: anak pendek
Hayang paeh bari heureuy: mau, ingin, kepingin mati 1. sambil; 2. basi; 3. berita yang tidak hangat lagi, tidak aktual lelucon, iseng
Deudeuh teuing: amat sayang 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Kurang kanyaho: kurang pengetahuan
teu weleh manis: tidak tidak saja 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Jangan malu malu: entong era era
Paranti papang: lihat paragi kencing; bahasa anak-anak dari kiih
Kabogoh usik: kekasih, pacar bergerak perlahan-lahan
baraya tunggal: saudara; ada pertalian keluarga sama
Luhur ngaran: tinggi nama
Teu kersa: tidak mau, ingin; bahasa halus dari daek atau hayang
hese ngising: sukar, sulit berak, buang air besar
hayang najong: mau, ingin, kepingin menendang dengan kaki
Papan tulis : 1. papan; 2. kata ganti bilangan untuk petai menulis
ku aing: 1. kata depan saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Lawas ti lawas: lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali dari lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali
Raka istri: 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki istri atau perempuan; bahasa halus dari pamajikan atau awewe
Matahari Hitam: sarangenge wulung
terlambat datang: elat ngurudak
Halodo entak entak: tidak hujan panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong
Gurat kalang: garis lingkaran
ginding kanca: mentereng, berpakaian bagus-bagus dan baru kawan atau sesama
Sing buru: 1. supaya, harap agar; 2. setiap memburu
teu kuat: tidak 1. kuat, bertenaga besar; 2. tahan; 3. kekar; 4. awet, tahan lama; 5. bisa, mampu
ULAH CEURIK: jangan, tidak boleh menangis
Halodo entak: tidak hujan panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong
takut mengecewakan: sieun nguciwakeun
kari neke: tinggal, sisa menjitak
kamu sehat tidak: ilaing waras hanteu
Anak pendek: anak pendek
Hayang paeh bari heureuy: mau, ingin, kepingin mati 1. sambil; 2. basi; 3. berita yang tidak hangat lagi, tidak aktual lelucon, iseng
Deudeuh teuing: amat sayang 1. terlalu; 2. sama sekali (tidak tahu)
Kurang kanyaho: kurang pengetahuan
teu weleh manis: tidak tidak saja 1. manis; 2. elok, menarik, cantik
Jangan malu malu: entong era era