Bahasa indonesia-nya kata: beuleum hui
Berikut terjemahan dari beuleum hui:
bakar ubi jalar
keur dahar beuleum hui: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi makan bakar ubi jalar
isuk keneh: besok masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Tidak marah : hanteu ambek
matak loba: bisa menjadi sebab; sebab-musabab banyak
teu repeh: tidak diam, berhenti bicara, menangis, bersuara, dsb
Pamatuhan hidep: tempat tinggal panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda
Salah sawios: salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
Aing uyah kidul: saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin garam selatan
Panutan rasa : yang dicintai serta dipatuhi rasa
bertengkar, berbantah-bantahan: pecoh hoghag
harita keneh: waktu itu, ketika itu masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Eces jentre: jelas jelas, terang, bisa dime-ngerti
Nabeuh angklung: menabuh alat musik dari bambu yang membunyikannya digoyang-goyang dengan tangan
Jangkung alit: tinggi kecil; bahasa halus dari leutik
Tuang ibu: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua ibu; bahasa halus dari indung
maaf tidak punya: tawakup hanteu boga
Nasi enak: boboko ngeunah
samar polah samar rasa: 1. samar; 2. tidak menentu tingkah laku, ulah 1. samar; 2. tidak menentu rasa
Sobat dalit: sahabat, teman karib menyatu
Calacah roko: abu rokok rokok
Besar kepala : gerot sirah
Nyeri angen: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit 1. ulu hati; 2. hati
Api lain: pura-pur 1. bukan; 2. lain
Untuk melihat: pikeun tenjo
Untuk mendengar: pikeun reungeu
Jangan mabuk: entong mabok
Merah muda: beureum ngora
Marudah rasa: lincah, sering bergerak atau berubah posisi ketika tidur rasa
sudah bekerja: enggeus gawe
Jangan Keterlaluan: entong harianeun
isuk keneh: besok masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Tidak marah : hanteu ambek
matak loba: bisa menjadi sebab; sebab-musabab banyak
teu repeh: tidak diam, berhenti bicara, menangis, bersuara, dsb
Pamatuhan hidep: tempat tinggal panggilan untuk anak yang sudah besar, lebih halus dari maneh; ananda
Salah sawios: salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
Aing uyah kidul: saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin garam selatan
Panutan rasa : yang dicintai serta dipatuhi rasa
bertengkar, berbantah-bantahan: pecoh hoghag
harita keneh: waktu itu, ketika itu masih; menunjukkan keadaan yang belum berubah
Eces jentre: jelas jelas, terang, bisa dime-ngerti
Nabeuh angklung: menabuh alat musik dari bambu yang membunyikannya digoyang-goyang dengan tangan
Jangkung alit: tinggi kecil; bahasa halus dari leutik
Tuang ibu: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua ibu; bahasa halus dari indung
maaf tidak punya: tawakup hanteu boga
Nasi enak: boboko ngeunah
samar polah samar rasa: 1. samar; 2. tidak menentu tingkah laku, ulah 1. samar; 2. tidak menentu rasa
Sobat dalit: sahabat, teman karib menyatu
Calacah roko: abu rokok rokok
Besar kepala : gerot sirah
Nyeri angen: 1. sakit, nyeri; 2. penyakit 1. ulu hati; 2. hati
Api lain: pura-pur 1. bukan; 2. lain
Untuk melihat: pikeun tenjo
Untuk mendengar: pikeun reungeu
Jangan mabuk: entong mabok
Merah muda: beureum ngora
Marudah rasa: lincah, sering bergerak atau berubah posisi ketika tidur rasa
sudah bekerja: enggeus gawe
Jangan Keterlaluan: entong harianeun