Bahasa sunda-nya kata: Berhenti rokok
Berikut terjemahan dari Berhenti rokok:
eureun roko
berhenti = eureun
rokok = roko
rokok = roko
enggon pikeun : tempat atau kamar tidur untuk
Tepung gelang: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan memutar-mutar sesuatu dua antara dua telapak tangan
hayang meuting: mau, ingin, kepingin bermalam menginap
Ulah boga rasa aing Uyah kidul: jangan, tidak boleh punya rasa saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin garam selatan
Anu Ngayuga : 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan menyebabkan lahir ke dunia
Arti piwarang siduru: harti piwarang siduru
Nanggeuy gado: menating, membawa barang dengan telapak tangan ditadahkan serta lengannya dari siku tegak dag
Takut sama istri: sieun tunggal pamajikan
Tugas ibu: pancen indung
Teu tiasa: tidak bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa
Teu wios: tidak biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
Geus paheut: sudah sudah mengikat janji, sudah tak mungkin mengingkari janji lagi
Asak sasar: 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang) mengigau karena sakit kera
Calana pokek: celana celana pendek serta ketat
Bari api lain: 1. sambil; 2. basi; 3. berita yang tidak hangat lagi, tidak aktual pura-pur 1. bukan; 2. lain
nuju bobot: sedang; bahasa halus dari keur 1. beratnya; 2. mengandung; bahasa halus dari reuneuh
Gampang birit: mudah pantat
moal weleh inget: tidak akan tidak saja 1. ingat; 2. awas, hati-hati
ulah riweuh: jangan, tidak boleh pikiran kacau karena terlalu banyak pekerjaan atau yang mengganggu
Penca kembang: pencak (silat) bunga
Mata hati: netra ati
Dulur dulur: saudara saudara
Era paradah: malu menyediakan keperluan sehari-hari
Terasa keras: karasa teuas
Sarwa aing: serba saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
kembang gelenye: bunga 1. bersikap menarik hati pria, dan biasanya bukan perempuan baik-baik; 2. bunga genjer
Wengi poek: malam; bahasa halus dari peuting gelap
Kulah ngojay: kolam kecil berenang
Kurang banyak: congcay rea
Loba pisan: banyak amat, sangat
Tepung gelang: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan memutar-mutar sesuatu dua antara dua telapak tangan
hayang meuting: mau, ingin, kepingin bermalam menginap
Ulah boga rasa aing Uyah kidul: jangan, tidak boleh punya rasa saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin garam selatan
Anu Ngayuga : 1. anu; 2. kata sambung yang; 3. kata ganti milik, kepunyaan menyebabkan lahir ke dunia
Arti piwarang siduru: harti piwarang siduru
Nanggeuy gado: menating, membawa barang dengan telapak tangan ditadahkan serta lengannya dari siku tegak dag
Takut sama istri: sieun tunggal pamajikan
Tugas ibu: pancen indung
Teu tiasa: tidak bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa
Teu wios: tidak biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
Geus paheut: sudah sudah mengikat janji, sudah tak mungkin mengingkari janji lagi
Asak sasar: 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang) mengigau karena sakit kera
Calana pokek: celana celana pendek serta ketat
Bari api lain: 1. sambil; 2. basi; 3. berita yang tidak hangat lagi, tidak aktual pura-pur 1. bukan; 2. lain
nuju bobot: sedang; bahasa halus dari keur 1. beratnya; 2. mengandung; bahasa halus dari reuneuh
Gampang birit: mudah pantat
moal weleh inget: tidak akan tidak saja 1. ingat; 2. awas, hati-hati
ulah riweuh: jangan, tidak boleh pikiran kacau karena terlalu banyak pekerjaan atau yang mengganggu
Penca kembang: pencak (silat) bunga
Mata hati: netra ati
Dulur dulur: saudara saudara
Era paradah: malu menyediakan keperluan sehari-hari
Terasa keras: karasa teuas
Sarwa aing: serba saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
kembang gelenye: bunga 1. bersikap menarik hati pria, dan biasanya bukan perempuan baik-baik; 2. bunga genjer
Wengi poek: malam; bahasa halus dari peuting gelap
Kulah ngojay: kolam kecil berenang
Kurang banyak: congcay rea
Loba pisan: banyak amat, sangat