Bahasa indonesia-nya kata: bangun dareuda
Berikut terjemahan dari bangun dareuda:
1. bentuk; 2. seperti (untuk air muka) bicara tersendat-sendat karena menahan tangis
Mepes kesang: membuat supaya layu atau kempis keringat
arti kamonesan: harti kamonesan
Bau kentut : ambeu hitut
Males pisan: membalas amat, sangat
Males pulih: membalas kembali seperti semula; pulih
Menata waktu: tata wayah
Pancuran mancur: pancuran bercahaya, berkilauan
Keur harita: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi waktu itu, ketika itu
Maneh kumaha: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri bagaimana
boga salah: punya salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo
Jalma nu alim: manusia, orang yang; 1. tidak mau; bahasa halus untuk kata enibung; 2. tinggi ilmu agamanya; 3. saleh, orang baik-baik
Loba kanyaho: banyak pengetahuan
Banyak pengetahuan : rea kanyaho
Bahe beas: 1. tumpah (karena tempatnya miring), barang cair atau semacam tepung; 2. miring (tempat) beras
NU ningali: yang; melihat; bahasa halus dari nenjo
Mengkek getih: menahan agar tidak keluar dari mulut, dsb darah
Ka bale: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit balai
Bagja hate: bahagia hati
Sudah terbentur: enggeus tidagor
Silih peupeuh: terdesak, kalah bersaing memukul
Jembatan panjang: sasak panjang
perahu kayu: parahu kai
tanah merah: taneuh beureum
Mengasah golok: asah bedog
Paya baseuh : 1. kuat badan, tidak mudah terserang penyakit; 2. tidak mudah sakit hati atau menggerutu basah
Rea rea: banyak banyak
rewog pisan: gembul, makan banyak dan cepat amat, sangat
handap asor : 1. rendah; 2. bawah bawa
Lisah kalapa: minyak; bahasa halus dari minyak kelapa
Balik letah: pulang lidah
arti kamonesan: harti kamonesan
Bau kentut : ambeu hitut
Males pisan: membalas amat, sangat
Males pulih: membalas kembali seperti semula; pulih
Menata waktu: tata wayah
Pancuran mancur: pancuran bercahaya, berkilauan
Keur harita: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi waktu itu, ketika itu
Maneh kumaha: 1. kata ganti orang kedua; kamu, engkau; 2. diri, sendiri bagaimana
boga salah: punya salah, keliru, tidak benar. misalah, keseleo
Jalma nu alim: manusia, orang yang; 1. tidak mau; bahasa halus untuk kata enibung; 2. tinggi ilmu agamanya; 3. saleh, orang baik-baik
Loba kanyaho: banyak pengetahuan
Banyak pengetahuan : rea kanyaho
Bahe beas: 1. tumpah (karena tempatnya miring), barang cair atau semacam tepung; 2. miring (tempat) beras
NU ningali: yang; melihat; bahasa halus dari nenjo
Mengkek getih: menahan agar tidak keluar dari mulut, dsb darah
Ka bale: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit balai
Bagja hate: bahagia hati
Sudah terbentur: enggeus tidagor
Silih peupeuh: terdesak, kalah bersaing memukul
Jembatan panjang: sasak panjang
perahu kayu: parahu kai
tanah merah: taneuh beureum
Mengasah golok: asah bedog
Paya baseuh : 1. kuat badan, tidak mudah terserang penyakit; 2. tidak mudah sakit hati atau menggerutu basah
Rea rea: banyak banyak
rewog pisan: gembul, makan banyak dan cepat amat, sangat
handap asor : 1. rendah; 2. bawah bawa
Lisah kalapa: minyak; bahasa halus dari minyak kelapa
Balik letah: pulang lidah