Bahasa indonesia-nya kata: Aya aya wae sia
Berikut terjemahan dari Aya aya wae sia :
ada ada saja, biar saja kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Babad Jukut: membabat rumput (tanaman) rumput
Silih rangkul: terdesak, kalah bersaing memeluk, merangkul
maju melangkah: angseg ngalengkah
kakara rengse: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah selesai, usai
Kena marah: wawuh ambek
Kakak kakak : lanceuk lanceuk
Sanes kirang sono: bukan; bahasa halus dari lain kurang; bahasa halus dari kurang kangen, rindu
mani sangeuk : 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma tidak mau, malas kerja
Ngaran ngaran : nama nama
Seperti biasa: saperti sasari
Tidak mau: hanteu daek
Izin sebentar: widi saelol
Panon poe: mata 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
gelut jeung aing: berkelahi 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Sudah malam : enggeus peuting
Pangais bungsu : ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Anak bungsu : anak bontot; terakhir, termuda (anak)
jungkir balik : jatuh terbalik (meletakkan badan) dengan kepala di bawah dan kaki di atas; ber-tunggang pulang
Keur naon: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. apa; hayang naon? mau apa?
Wilujeng leleson: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
Potong pendek: pata pendek
Muluk muluk: terbang amat tinggi; cita-citana muluk, cita-citanya yang amat tinggi
Hayang nyandung aing pisan : mau, ingin, kepingin punya isteri lebih dari satu saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin amat, sangat
Galak hate: 1. galak; 2. buas hati
arti dari munara: harti ti munara
Teu oge: tidak kata penegas; juga, pun
Belegug sia: tidak tahu sopan santun, belejag, kuat, masih besar tenaganya kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Daging hanyir: daging bau anyir
Kayu manis: kai amis
karek raat: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah reda, berhenti hujan
Silih rangkul: terdesak, kalah bersaing memeluk, merangkul
maju melangkah: angseg ngalengkah
kakara rengse: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah selesai, usai
Kena marah: wawuh ambek
Kakak kakak : lanceuk lanceuk
Sanes kirang sono: bukan; bahasa halus dari lain kurang; bahasa halus dari kurang kangen, rindu
mani sangeuk : 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma tidak mau, malas kerja
Ngaran ngaran : nama nama
Seperti biasa: saperti sasari
Tidak mau: hanteu daek
Izin sebentar: widi saelol
Panon poe: mata 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
gelut jeung aing: berkelahi 1. ditambah; 2. dan, dengan; 3. atau; 4. daripada saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Sudah malam : enggeus peuting
Pangais bungsu : ambin bontot; terakhir, termuda (anak)
Anak bungsu : anak bontot; terakhir, termuda (anak)
jungkir balik : jatuh terbalik (meletakkan badan) dengan kepala di bawah dan kaki di atas; ber-tunggang pulang
Keur naon: 1. untuk, buat; 2. sedang, lagi 1. apa; hayang naon? mau apa?
Wilujeng leleson: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya santai sambil tidur-tiduran; bahasa halus dari reureuh bari kekedengan
Potong pendek: pata pendek
Muluk muluk: terbang amat tinggi; cita-citana muluk, cita-citanya yang amat tinggi
Hayang nyandung aing pisan : mau, ingin, kepingin punya isteri lebih dari satu saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin amat, sangat
Galak hate: 1. galak; 2. buas hati
arti dari munara: harti ti munara
Teu oge: tidak kata penegas; juga, pun
Belegug sia: tidak tahu sopan santun, belejag, kuat, masih besar tenaganya kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Daging hanyir: daging bau anyir
Kayu manis: kai amis
karek raat: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah reda, berhenti hujan