Bahasa indonesia-nya kata: Asih Ari gigireun
Berikut terjemahan dari Asih Ari gigireun:
cinta, kasih sayang, perasaan suka, mengasihi sesama 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika di samping
Upih murag: pangkal pelepah pinang jatuh
Malik ripuh: membalikkan badan; berbalik 1. sibuk, repot; 2. parah
Ngajaga tulak panto: menjaga, berjaga-jaga selak, kayu untuk menahan (menutup) pintu supaya tidak bisa dibuka dari luar; palang pintu pintu
Henteu waras: tidak sehat
mau keluar: daek bijil
Wargi sanes: bahasa halus dari warga bukan; bahasa halus dari lain
kitu meh tereh: seperti itu, begitu hampir, nyaris cepat, lekas (waktunya)
Besar, kecil, banyak, sedikit: gerot leutik rea eutik
Moal jamuga: tidak akan selamat
lembur batur: kampung; mudik 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Ka jero imah: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit dalam rumah
Sia tong loba bacot: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh jangan banyak mulut; bahasa kasar sekali dari kata sungut
Selamat bekerja: waluya gawe
Belum ada tamu: acan aya semah
Acan gaduh: belum punya; bahasa sedang dari boga
Dina mangsa: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas 1. masa, waktu, musim; 2. mangsa
Sudah habis : enggeus beak
loba hutang: banyak utang
Hayang nikah: mau, ingin, kepingin menikah; bahasa halus dari kawin
teu omat: tidak wanti-wanti
Paur hayang: ngeri, khawatir mau, ingin, kepingin
Awewe bincurang: wanita, perempuan tulang kering (tulang bawah)
Neda tawakup: 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta maaf
Remeh sangu: remah nasi
ruang pertemuan: rohang pasamoan
ruang ditemukan: rohang kapanggih
Tolong bersihkan: tulung kebut
Geus aya: sudah ada
Kabogoh nu: kekasih, pacar yang;
Naha aing : mengapa, kenapa saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin
Malik ripuh: membalikkan badan; berbalik 1. sibuk, repot; 2. parah
Ngajaga tulak panto: menjaga, berjaga-jaga selak, kayu untuk menahan (menutup) pintu supaya tidak bisa dibuka dari luar; palang pintu pintu
Henteu waras: tidak sehat
mau keluar: daek bijil
Wargi sanes: bahasa halus dari warga bukan; bahasa halus dari lain
kitu meh tereh: seperti itu, begitu hampir, nyaris cepat, lekas (waktunya)
Besar, kecil, banyak, sedikit: gerot leutik rea eutik
Moal jamuga: tidak akan selamat
lembur batur: kampung; mudik 1. teman, kawan yang bersama-sama dengan kita; 2. orang lain
Ka jero imah: 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit dalam rumah
Sia tong loba bacot: kamu; bahasa kasar sekali dari maneh jangan banyak mulut; bahasa kasar sekali dari kata sungut
Selamat bekerja: waluya gawe
Belum ada tamu: acan aya semah
Acan gaduh: belum punya; bahasa sedang dari boga
Dina mangsa: kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas 1. masa, waktu, musim; 2. mangsa
Sudah habis : enggeus beak
loba hutang: banyak utang
Hayang nikah: mau, ingin, kepingin menikah; bahasa halus dari kawin
teu omat: tidak wanti-wanti
Paur hayang: ngeri, khawatir mau, ingin, kepingin
Awewe bincurang: wanita, perempuan tulang kering (tulang bawah)
Neda tawakup: 1. makan; bahasa sedang dari dahar; 2. meminta, mohon; bahasa halus dari menta maaf
Remeh sangu: remah nasi
ruang pertemuan: rohang pasamoan
ruang ditemukan: rohang kapanggih
Tolong bersihkan: tulung kebut
Geus aya: sudah ada
Kabogoh nu: kekasih, pacar yang;
Naha aing : mengapa, kenapa saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin