Bahasa indonesia-nya kata: Asa hayang
Berikut terjemahan dari Asa hayang :
perubahan dari kata rasa; 1. rasa pancaindra; 2. perasaan hati mau, ingin, kepingin
Hate rungsing: hati sebentar-sebentar menangis (anak kecil yang merasa nyeri)
talatah sawarga: titip kata, amanah surga
Seorang pemuda: saurang nonoman
Kumaha dinya: bagaimana 1. kata ganti untuk menunjukkan tempat yang tidak terlalu jauh; sana; 2. kata ganti orang kedua; kamu, engkau
Gerah nyandung: gembira, suka cita punya isteri lebih dari satu
HARITA OGE KITU: waktu itu, ketika itu kata penegas; juga, pun seperti itu, begitu
kitu deui: seperti itu, begitu lagi; sakali deui, sekali lagi
Injuk kawung: ijuk enau, aren
tapel wates: menempel, melekat batas
Sebut singkil: menyebutkan siap untuk bekerja atau berkelahi, menyingsingkan lengan baju, dsb
Babet wae: banting, lempar saja, biar saja
Galih nu wening: hati; bahasa halus dari galeuh atau hate yang; bersih
hapa hui: 1. kosong, tidak berisi; 2. mandul ubi jalar
wilujeng sumping: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya datang; bahasa halus dari datang
Saban poe: setiap; saban taun, setiap tahun 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
kereteg manah: suara atau rasa hati yang muncul sendiri pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
Layung langit: lembayung langit
tiasa ngantunkeun: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa 1. menyisakan, meninggalkan; 2. arti kiasan meninggal dunia
tiasa nginjeum: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa pinjam, meminjam
Handap asor: 1. rendah; 2. bawah bawa
patepung lawung: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan dipertemukan
nagri raharja: negeri makmur, tidak kekurangan sandang dan pangan
Angen angen: 1. ulu hati; 2. hati 1. ulu hati; 2. hati
Hilang semangat: leungU sumanget
Ringkang mojang: langkah perawan, gadis
Ti mana: dari mana
Ambon sorangan: teringat sendiri, rindu sendiri sendiri
Merdeka semua: merdika kabeh
Saudara saudara: dulur dulur
Kejo can asak: nasi 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang)
talatah sawarga: titip kata, amanah surga
Seorang pemuda: saurang nonoman
Kumaha dinya: bagaimana 1. kata ganti untuk menunjukkan tempat yang tidak terlalu jauh; sana; 2. kata ganti orang kedua; kamu, engkau
Gerah nyandung: gembira, suka cita punya isteri lebih dari satu
HARITA OGE KITU: waktu itu, ketika itu kata penegas; juga, pun seperti itu, begitu
kitu deui: seperti itu, begitu lagi; sakali deui, sekali lagi
Injuk kawung: ijuk enau, aren
tapel wates: menempel, melekat batas
Sebut singkil: menyebutkan siap untuk bekerja atau berkelahi, menyingsingkan lengan baju, dsb
Babet wae: banting, lempar saja, biar saja
Galih nu wening: hati; bahasa halus dari galeuh atau hate yang; bersih
hapa hui: 1. kosong, tidak berisi; 2. mandul ubi jalar
wilujeng sumping: selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya datang; bahasa halus dari datang
Saban poe: setiap; saban taun, setiap tahun 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
kereteg manah: suara atau rasa hati yang muncul sendiri pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate
Layung langit: lembayung langit
tiasa ngantunkeun: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa 1. menyisakan, meninggalkan; 2. arti kiasan meninggal dunia
tiasa nginjeum: bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa pinjam, meminjam
Handap asor: 1. rendah; 2. bawah bawa
patepung lawung: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan dipertemukan
nagri raharja: negeri makmur, tidak kekurangan sandang dan pangan
Angen angen: 1. ulu hati; 2. hati 1. ulu hati; 2. hati
Hilang semangat: leungU sumanget
Ringkang mojang: langkah perawan, gadis
Ti mana: dari mana
Ambon sorangan: teringat sendiri, rindu sendiri sendiri
Merdeka semua: merdika kabeh
Saudara saudara: dulur dulur
Kejo can asak: nasi 1. belum (dalam arti menunjukkan keadaan belum terjadi), 2. kata penegas 1. masak, matang; 2. sudah tua (barang)