Bahasa sunda-nya kata: arti katilambung
Berikut terjemahan dari arti katilambung:
harti katilambung
arti = harti
Nu lawas: yang; lama; lawas ti lawas, lama-lama, lama sekali
Mata bengkak: netra bareuh
Sehat terus: waras kebat
Udar subaya: lepas (tali, dsb) janj
Capek mikir: mengunyah berpikir
Sudah mandi belum: enggeus mandi acan
Teu reueus: tidak 1. bangga; 2. punya rasa bangga
Jung, manehna nangtung: 1. kata antar untuk berdiri; 2. kata antar untuk menyuruh pergi kata ganti orang ketiga berdiri
Kepala pusing: sirah juwet
He’es: 1. tidur; bahasa kasar sekali dari sare; 2. membeku karena kedinginan (minyak kelapa, dsb)
Arti tamada: harti tamada
ulah gandeng: jangan, tidak boleh gaduh, ribut, berisik
sedikit makan: eutik dahar
Cicing we: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak saja, biar saja
Balem sia: 1. merapatkan bibir, 2. bungkam; diam seribu bahasa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Kuring ningali: 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil melihat; bahasa halus dari nenjo
Lila pisan: lama amat, sangat
Moal eleh deet: tidak akan kalah dangkal
sanes harewos: bukan; bahasa halus dari lain berbisik
Melang sumoreang: kuatir 1. menoleh ke belakang; 2. arti kiasan teringat pada masa-masa yang telah lewat
Menanam tanaman tanaman : pelak pepelakan pepelakan
tepung lawung moro kasono: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan dipertemukan 1. berburu; 2. memburu kerinduan
Lungsur langsar : turun; bahasa halus dari turu terbuka pikirannya serta sabar
Mau kencing: daek kiih
tuang sakumna: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua semua, seluruhnya
Kuring oge hayang milu : 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil kata penegas; juga, pun mau, ingin, kepingin ikut
Kuring bae hayang milu : 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil saja, biar saja mau, ingin, kepingin ikut
Geus tangtu: sudah tentu, pasti
Heuras sirah: keras, kaku kepala
Heuras hulu: keras, kaku 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa
Mata bengkak: netra bareuh
Sehat terus: waras kebat
Udar subaya: lepas (tali, dsb) janj
Capek mikir: mengunyah berpikir
Sudah mandi belum: enggeus mandi acan
Teu reueus: tidak 1. bangga; 2. punya rasa bangga
Jung, manehna nangtung: 1. kata antar untuk berdiri; 2. kata antar untuk menyuruh pergi kata ganti orang ketiga berdiri
Kepala pusing: sirah juwet
He’es: 1. tidur; bahasa kasar sekali dari sare; 2. membeku karena kedinginan (minyak kelapa, dsb)
Arti tamada: harti tamada
ulah gandeng: jangan, tidak boleh gaduh, ribut, berisik
sedikit makan: eutik dahar
Cicing we: 1. tinggal; 2. diam, tidak bergerak saja, biar saja
Balem sia: 1. merapatkan bibir, 2. bungkam; diam seribu bahasa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Kuring ningali: 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil melihat; bahasa halus dari nenjo
Lila pisan: lama amat, sangat
Moal eleh deet: tidak akan kalah dangkal
sanes harewos: bukan; bahasa halus dari lain berbisik
Melang sumoreang: kuatir 1. menoleh ke belakang; 2. arti kiasan teringat pada masa-masa yang telah lewat
Menanam tanaman tanaman : pelak pepelakan pepelakan
tepung lawung moro kasono: 1. bertemu, berjumpa, bersua; 2. rapat, bersentuhan dipertemukan 1. berburu; 2. memburu kerinduan
Lungsur langsar : turun; bahasa halus dari turu terbuka pikirannya serta sabar
Mau kencing: daek kiih
tuang sakumna: makan; bahasa halus untuk makan; kata ganti untuk orang kedua semua, seluruhnya
Kuring oge hayang milu : 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil kata penegas; juga, pun mau, ingin, kepingin ikut
Kuring bae hayang milu : 1. aku, saya; 2. pesuruh atau rakyat kecil saja, biar saja mau, ingin, kepingin ikut
Geus tangtu: sudah tentu, pasti
Heuras sirah: keras, kaku kepala
Heuras hulu: keras, kaku 1. kepala; bahasa kasar sekali dari sirah; 2. kata ganti bilangan untuk buah-buahan yang besar seperti buah kelapa