Bahasa sunda-nya kata: arti gepyak
Berikut terjemahan dari arti gepyak:
harti gepyak
arti = harti
Istri cantik : pamajikan sundari
Nami aki: nama; bahasa sedang dari ngaran 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua
Tidak punya : hanteu boga
Nami biang: nama; bahasa sedang dari ngaran 1. ibu; bahasa sedang dari indung pun biang, ibu saya; 2. bibit
Nami lanceuk: nama; bahasa sedang dari ngaran kakak
luas luis: 1. tega; 2. bulat hati, bertekad bulat rapi serta bersih
Wilujeng wengi : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya malam; bahasa halus dari peuting
Atawa nempel kana tutuwuhan: atau menempel kata depan, pada; ke; menaiki; memakai tumbuh-tumbuhan tengah
Sadaya kedah: semua; bahasa halus dari kabe sedapat mungkin
Koneng bodas: 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning putih
Leuwih Notog: 1. lebih; 2. unggul (dalam perbandingan); leuwih gede, le bih besar; leuwih geulis, lebih cantik; 3. melewati ukuran (batas) menutuk
Hayu geura guligah: kata antar untuk mengajak; mari kata antar untuk mengerjakan sesuatu cepat-cepat 1. resah, gelisah; 2. bahasa dialek
Gonjak ngagonjak : menggoda dengan perkataan, biasanya dengan ucapan yang lucu menggoda dengan perkataan, biasanya dengan ucapan yang lucu
Tidak mahal: hanteu mahal
kecap nu merenah: kata yang; pantas sebagaimana mestinya
Estuning basajan: benar, nyata sederhana; tidak berlebihan
Busik busik: kusut kusut
Masing eces: 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) jelas
jiga bagong: hampir mirip, hampir sama rupanya babi hutan, celeng
Galih geten: hati; bahasa halus dari galeuh atau hate penuh perhatian (misalnya anak pada orang tuanya)
Tapi hideung: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi hitam
Tai hideung: tahi, tinja hitam
Pek rucat: kata antar untuk menyuruh melakukan sesuatu melucuti, mencopot (menguraikan) bagian-bagian sesuatu
Mana ari: mana 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika
Soca kanggo ningali: mata; bahasa halus dari panon untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur melihat; bahasa halus dari nenjo
belum pasti: acan cindek
mere atau masihan: mere abeh masihan
saha sia: siapa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Tangkal cau: pohon pisang
terlalu berlebihan: antep-antepan kaleuwihan
Nami aki: nama; bahasa sedang dari ngaran 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua
Tidak punya : hanteu boga
Nami biang: nama; bahasa sedang dari ngaran 1. ibu; bahasa sedang dari indung pun biang, ibu saya; 2. bibit
Nami lanceuk: nama; bahasa sedang dari ngaran kakak
luas luis: 1. tega; 2. bulat hati, bertekad bulat rapi serta bersih
Wilujeng wengi : selamat; bahasa halus dari salamet atau waluya malam; bahasa halus dari peuting
Atawa nempel kana tutuwuhan: atau menempel kata depan, pada; ke; menaiki; memakai tumbuh-tumbuhan tengah
Sadaya kedah: semua; bahasa halus dari kabe sedapat mungkin
Koneng bodas: 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning putih
Leuwih Notog: 1. lebih; 2. unggul (dalam perbandingan); leuwih gede, le bih besar; leuwih geulis, lebih cantik; 3. melewati ukuran (batas) menutuk
Hayu geura guligah: kata antar untuk mengajak; mari kata antar untuk mengerjakan sesuatu cepat-cepat 1. resah, gelisah; 2. bahasa dialek
Gonjak ngagonjak : menggoda dengan perkataan, biasanya dengan ucapan yang lucu menggoda dengan perkataan, biasanya dengan ucapan yang lucu
Tidak mahal: hanteu mahal
kecap nu merenah: kata yang; pantas sebagaimana mestinya
Estuning basajan: benar, nyata sederhana; tidak berlebihan
Busik busik: kusut kusut
Masing eces: 1. walaupun; 2. sing, harus, diharapkan, semoga; 3. sanggup (bersumpah) jelas
jiga bagong: hampir mirip, hampir sama rupanya babi hutan, celeng
Galih geten: hati; bahasa halus dari galeuh atau hate penuh perhatian (misalnya anak pada orang tuanya)
Tapi hideung: 1. tapi, tetapi, namun; 2. tampi hitam
Tai hideung: tahi, tinja hitam
Pek rucat: kata antar untuk menyuruh melakukan sesuatu melucuti, mencopot (menguraikan) bagian-bagian sesuatu
Mana ari: mana 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika
Soca kanggo ningali: mata; bahasa halus dari panon untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur melihat; bahasa halus dari nenjo
belum pasti: acan cindek
mere atau masihan: mere abeh masihan
saha sia: siapa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
Tangkal cau: pohon pisang
terlalu berlebihan: antep-antepan kaleuwihan