Bahasa sunda-nya kata: Apalagi ibu?
Berikut terjemahan dari Apalagi ibu?:
pon pilalagi indung
apalagi = pon pilalagi, sumawon, sumawonna, pilalagi
ibu = indung
ibu = indung
Laun laun: pelan-pelan, perlahan-lahan pelan-pelan, perlahan-lahan
tidur nyenyak: sare tibra
Omat omat: wanti-wanti wanti-wanti
Lesang kuras: licin, halus permukaannya menguras
Ipis biwir: tipis bibir
Cakcak bodas: cecak putih
serta saudara saudara: sarta dulur dulur
semet dinya: 1. mulai; 2. hingga, sampai 1. kata ganti untuk menunjukkan tempat yang tidak terlalu jauh; sana; 2. kata ganti orang kedua; kamu, engkau
terlalu berlebihan: antep-antepan kaleuwihan
Tangkal cau: pohon pisang
saha sia: siapa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
mere atau masihan: mere abeh masihan
belum pasti: acan cindek
Soca kanggo ningali: mata; bahasa halus dari panon untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur melihat; bahasa halus dari nenjo
Mana ari: mana 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika
girang pangajen: hulu, udik penilaian, penilai (juri)
Terlalu bahagia: antep-antepan bagja
Sato padang pasir: hewan, binatang terang bukit
Mata kepala sendiri: netra sirah anggana
Teu sarua: tidak sama, serupa saruana
Tepi situ: 1. sampai, tiba; 2. mencapai danau, telaga, kolam besar
Bahwa sesungguhnya : yen satuhuna
Rumah sakit: imah gering
Tamu kehormatan: semah cahara
Kakara ngaliwat: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah lewat
Ngarah lega: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan luas
Mani naker: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma sangat, sekali; alus naker
jempe lemes: diam, tidak terdengar lagi bersuara 1. halus; 2. lembut
ngarah naon: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan 1. apa; hayang naon? mau apa?
Pabeulit suku: 1. kusut; 2. arti kiasan tidak karuan ujung pangkalnya kak
tidur nyenyak: sare tibra
Omat omat: wanti-wanti wanti-wanti
Lesang kuras: licin, halus permukaannya menguras
Ipis biwir: tipis bibir
Cakcak bodas: cecak putih
serta saudara saudara: sarta dulur dulur
semet dinya: 1. mulai; 2. hingga, sampai 1. kata ganti untuk menunjukkan tempat yang tidak terlalu jauh; sana; 2. kata ganti orang kedua; kamu, engkau
terlalu berlebihan: antep-antepan kaleuwihan
Tangkal cau: pohon pisang
saha sia: siapa kamu; bahasa kasar sekali dari maneh
mere atau masihan: mere abeh masihan
belum pasti: acan cindek
Soca kanggo ningali: mata; bahasa halus dari panon untuk, buat; bahasa halus dari keur, eukeur melihat; bahasa halus dari nenjo
Mana ari: mana 1. sedangkan; 2. kalau, jika; 3. waktu, begitu, ketika
girang pangajen: hulu, udik penilaian, penilai (juri)
Terlalu bahagia: antep-antepan bagja
Sato padang pasir: hewan, binatang terang bukit
Mata kepala sendiri: netra sirah anggana
Teu sarua: tidak sama, serupa saruana
Tepi situ: 1. sampai, tiba; 2. mencapai danau, telaga, kolam besar
Bahwa sesungguhnya : yen satuhuna
Rumah sakit: imah gering
Tamu kehormatan: semah cahara
Kakara ngaliwat: 1. barusan, baru saja; 2. baru terjadi, barulah lewat
Ngarah lega: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan luas
Mani naker: 1. sampai, hingga; 2. air mani, sperma sangat, sekali; alus naker
jempe lemes: diam, tidak terdengar lagi bersuara 1. halus; 2. lembut
ngarah naon: 1. supaya, agar; 2. mengharapkan; 3. mengambil; 4. mengancam akan mencelakakan 1. apa; hayang naon? mau apa?
Pabeulit suku: 1. kusut; 2. arti kiasan tidak karuan ujung pangkalnya kak