Bahasa indonesia-nya kata: amis pikir
Berikut terjemahan dari amis pikir:
manis berpikir
Manah hate: pikir atau hati; bahasa halus dari pikir atau hate hati
Japati tiasa: merpati bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa
Pintu air: panto cai
Lentong sora: aksen bicara menghormati (orang lain) suara
Beuki angot: 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin 1. apalagi; 2. bertambah, semakin, menjadi-jadi
Nyo,o: mempermainkan
Pacar aku: tumbuhan yang daunnya biasa dipakai untuk memerahkan kuku 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap
Anak hayam: anak ayam
suara harimau: sora maung
arti harita: harti harita
Lanceuk, raka: kakak 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki
Bisi bogoh: 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika cinta
Lila itu geh: lama itu; kata ganti untuk menunjukkan benda yang jauh sisihkan sebagian untuk orang lai
Aya ka imah: ada 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit rumah
Tamba keun: 1. obat; 2. pengusir, penghilang mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Nasi bakar: boboko beuleum
Teu uni: tidak isi, arti, bunyi (surat, dsb)
pohon kayu: tangkal kai
Loba kitu: banyak seperti itu, begitu
Calik dina: duduk; bahasa halus dari diuk kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas
buka sekarang: buka ayeuna
NU nuju: yang; sedang; bahasa halus dari keur
Ngaletak ciduh sorangan: menjilat ludah sendiri
bebes keun: terperosok ke dalam lumpur atau rawa mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Dawam sorangan: biasa; terbiasa (karena dibiasakan) sendiri
Sangkan mairan: supaya, agar 1. menuangkan air kopi, air teh, dsb.; 2. menimpali, menambahkan cerita
Ngawisik diri : mengajarkan ilmu kebatinan diri, badan
Sing buni: 1. supaya, harap agar; 2. setiap tidak mudah terlihat atau ditemukan, tersembunyi
Kaso panjang: kasau panjang
Beubeureuh maneuh: kekasih, tunangan, calon suami tetap, tidak berubah
Japati tiasa: merpati bisa, dapat; bahasa sedang dari bisa
Pintu air: panto cai
Lentong sora: aksen bicara menghormati (orang lain) suara
Beuki angot: 1. senang memakan atau melakukan; suka; 2. bertambah, makin 1. apalagi; 2. bertambah, semakin, menjadi-jadi
Nyo,o: mempermainkan
Pacar aku: tumbuhan yang daunnya biasa dipakai untuk memerahkan kuku 1. mengaku (bersalah, dsb.); 2. menganggap
Anak hayam: anak ayam
suara harimau: sora maung
arti harita: harti harita
Lanceuk, raka: kakak 1. kakak, bahasa halus dari lanceuk; 2. suami; bahasa halus dari salaki
Bisi bogoh: 1. agar, jangan; 2. kalau, apabila, jika cinta
Lila itu geh: lama itu; kata ganti untuk menunjukkan benda yang jauh sisihkan sebagian untuk orang lai
Aya ka imah: ada 1. kata depan menunjukkan tujuan atau jurusan; ke, kepada; 2. awalan; ke, ter, pe; 3. perekat dari godokan tulang dan kulit rumah
Tamba keun: 1. obat; 2. pengusir, penghilang mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Nasi bakar: boboko beuleum
Teu uni: tidak isi, arti, bunyi (surat, dsb)
pohon kayu: tangkal kai
Loba kitu: banyak seperti itu, begitu
Calik dina: duduk; bahasa halus dari diuk kata depan untuk menunjukkan tempat kecil atau waktu; pada, di atas
buka sekarang: buka ayeuna
NU nuju: yang; sedang; bahasa halus dari keur
Ngaletak ciduh sorangan: menjilat ludah sendiri
bebes keun: terperosok ke dalam lumpur atau rawa mengangkat alat akan dipukulkan atau dibacokkan
Dawam sorangan: biasa; terbiasa (karena dibiasakan) sendiri
Sangkan mairan: supaya, agar 1. menuangkan air kopi, air teh, dsb.; 2. menimpali, menambahkan cerita
Ngawisik diri : mengajarkan ilmu kebatinan diri, badan
Sing buni: 1. supaya, harap agar; 2. setiap tidak mudah terlihat atau ditemukan, tersembunyi
Kaso panjang: kasau panjang
Beubeureuh maneuh: kekasih, tunangan, calon suami tetap, tidak berubah