Bahasa indonesia-nya kata: aing geus rungseb
Berikut terjemahan dari aing geus rungseb :
saya; bahasa kasar sekali dari kata kurin sudah banyak duri (misalnya ikan mujair)
Jajap bae kang : mengantar; bahasa halus untuk nganteur saja, biar saja kependekan dari akang
nyoren bedog : membawa senjata golok
Sudah kaya: enggeus jegud
gek diuk: kata antar untuk duduk duduk
Peryogi artos sabaraha: perlu; bahasa halus dari perlu uang; bahasa halus dari duit berapa
Beak dengkak: habis merenggangkan kedua kaki; membuka selangkangan
Entong ngabacokak: jangan berkata jorok
Linggih pangestu: 1. duduk; bahasa halus dari diuk; 2. berdiam, bertempat tinggal; bahasa halus dari citing, matuh 1. berkat doa; 2. selamat, sehat
Moal baleg deui: tidak akan 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik lagi; sakali deui, sekali lagi
Melak pare: menanam padi
Hampir sama: bis tunggal
enggon enggon: tempat atau kamar tidur tempat atau kamar tidur
Ulin ulah jarambah: bermain-mai jangan, tidak boleh senang bermain-main ke tempat yang jauh dari rumah (anak-anak)
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan
Air tidak ada: cai hanteu aya
Balanja naon: belanja 1. apa; hayang naon? mau apa?
Omat kudu sing inget: wanti-wanti 1. harus; 2. kuncup 1. supaya, harap agar; 2. setiap 1. ingat; 2. awas, hati-hati
Begang naon: kurus 1. apa; hayang naon? mau apa?
moal deui: tidak akan lagi; sakali deui, sekali lagi
koneng wae: 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning saja, biar saja
Bangun bangun: 1. bentuk; 2. seperti (untuk air muka) 1. bentuk; 2. seperti (untuk air muka)
Arek maot: hendak, akan; mau mati, meninggal dunia
Bubuk deui wae: bubuk, remuk lagi; sakali deui, sekali lagi saja, biar saja
mencari tahu: alap nyaho
Bobo pulen: 1. sudah lapuk; 2. tidur; bahasa anak-anak dari sare tidak lembek dan tidak keras (beras)
Tong geret: jangan garis ciri atau tanda batas
Sare beurang: tidur siang
Ngarampa hate: menyentuh hati
kamu jangan: ilaing entong
Ngocor ngagolontor: mengalir, mengucur air mengalir besar (dari pancuran, dan sebagainya); menggelontor
nyoren bedog : membawa senjata golok
Sudah kaya: enggeus jegud
gek diuk: kata antar untuk duduk duduk
Peryogi artos sabaraha: perlu; bahasa halus dari perlu uang; bahasa halus dari duit berapa
Beak dengkak: habis merenggangkan kedua kaki; membuka selangkangan
Entong ngabacokak: jangan berkata jorok
Linggih pangestu: 1. duduk; bahasa halus dari diuk; 2. berdiam, bertempat tinggal; bahasa halus dari citing, matuh 1. berkat doa; 2. selamat, sehat
Moal baleg deui: tidak akan 1. cukup umur, dewasa; 2. benar, baik lagi; sakali deui, sekali lagi
Melak pare: menanam padi
Hampir sama: bis tunggal
enggon enggon: tempat atau kamar tidur tempat atau kamar tidur
Ulin ulah jarambah: bermain-mai jangan, tidak boleh senang bermain-main ke tempat yang jauh dari rumah (anak-anak)
Suak seok: membelah bahan tipis seperti daun pandan untuk anyaman kata antar untuk suara hujan lebat dari kejauhan
Air tidak ada: cai hanteu aya
Balanja naon: belanja 1. apa; hayang naon? mau apa?
Omat kudu sing inget: wanti-wanti 1. harus; 2. kuncup 1. supaya, harap agar; 2. setiap 1. ingat; 2. awas, hati-hati
Begang naon: kurus 1. apa; hayang naon? mau apa?
moal deui: tidak akan lagi; sakali deui, sekali lagi
koneng wae: 1. kuning; 2. nama tumbuh-tumbuhan yang umbinya umumnya berwarna kuning saja, biar saja
Bangun bangun: 1. bentuk; 2. seperti (untuk air muka) 1. bentuk; 2. seperti (untuk air muka)
Arek maot: hendak, akan; mau mati, meninggal dunia
Bubuk deui wae: bubuk, remuk lagi; sakali deui, sekali lagi saja, biar saja
mencari tahu: alap nyaho
Bobo pulen: 1. sudah lapuk; 2. tidur; bahasa anak-anak dari sare tidak lembek dan tidak keras (beras)
Tong geret: jangan garis ciri atau tanda batas
Sare beurang: tidur siang
Ngarampa hate: menyentuh hati
kamu jangan: ilaing entong
Ngocor ngagolontor: mengalir, mengucur air mengalir besar (dari pancuran, dan sebagainya); menggelontor