Bahasa Indonesia-nya kata: ulah weya (Bahasa Sunda)
Berikut terjemahan dari kata ulah weya:
Bahasa Indonesia-nya kata ulah weya: jangan gegabah
weya:
jangan gegabah
wetan: timur
kawenehan: secara kebetulan melihat sesuatu yang tak bisa dilihat oleh sembarang orang
weneh: secara kebetulan melihat sesuatu yang tak bisa dilihat oleh sembarang orang
wedang: air nira yang sudah digodok sebelum jadi gula
diwayuh: dimadu
ngawayuh: mempunyai istri lebih dari satu; bahasa halus dari nyandung
wayuh: mempunyai istri lebih dari satu; bahasa halus dari nyandung
sagawayah: sembarang waktu, kapan saja
wayah: waktu
wawawuhan: berkenalan
kawawuhan: kenalan
wawuh: kena
wawayagon: asal saja, kurang kokoh
wawaran: pengumuman
wedak: bedak
wedal: keluar, terbit, lahir
wewedalan: hari lahir
wedel: kuat, kokoh
wedet: keluarga, kerabat, famili
kulawedet: keluarga, kerabat, famili
weduk: kebal terhadap senjata
wegah: enggan, segan
welah: mendayung
ngawelah: mendayung
welas: iba, kasihan
weleh: tidak saja
teu weleh-weleh: tak putus-putusnya, tidak putus-putusnya, tidak putus asa
ngaweweleh: menegur sambil menyalahkan
wenang: boleh, berhak
wetan: timur
kawenehan: secara kebetulan melihat sesuatu yang tak bisa dilihat oleh sembarang orang
weneh: secara kebetulan melihat sesuatu yang tak bisa dilihat oleh sembarang orang
wedang: air nira yang sudah digodok sebelum jadi gula
diwayuh: dimadu
ngawayuh: mempunyai istri lebih dari satu; bahasa halus dari nyandung
wayuh: mempunyai istri lebih dari satu; bahasa halus dari nyandung
sagawayah: sembarang waktu, kapan saja
wayah: waktu
wawawuhan: berkenalan
kawawuhan: kenalan
wawuh: kena
wawayagon: asal saja, kurang kokoh
wawaran: pengumuman
wedak: bedak
wedal: keluar, terbit, lahir
wewedalan: hari lahir
wedel: kuat, kokoh
wedet: keluarga, kerabat, famili
kulawedet: keluarga, kerabat, famili
weduk: kebal terhadap senjata
wegah: enggan, segan
welah: mendayung
ngawelah: mendayung
welas: iba, kasihan
weleh: tidak saja
teu weleh-weleh: tak putus-putusnya, tidak putus-putusnya, tidak putus asa
ngaweweleh: menegur sambil menyalahkan
wenang: boleh, berhak