Bahasa Indonesia-nya kata: teu puguh-puguh (Bahasa Sunda)
Berikut terjemahan dari kata teu puguh-puguh:
Bahasa Indonesia-nya kata teu puguh-puguh: tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya
teu pupuguh:
tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya
diprakkeun: dipraktekkan, dibuktikan dengan kerja prakprakan; cara atau aturan bekerja
payangkad-poyongkod: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
popoyongkodan: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
moyan: 1. menghangatkan badan dengan sinar matahari pagi; 2. arti kiasan unggul dalam kepandaian atau hal-hal lainnya yang bersifat baik
popotongan: 1. sisa potongan; 2. arti kiasan bekas suami atau bekas istri
mengpret: panas terik
poreret: panas terik
mondok: tidur; bahasa sedang dari sare
pondok: pendek
polongpong: tak ada yang menghalangi pandangan polos satu warna saja, tidak bergaris atau bergambar, dsb
molongoan awi: melubangi bambu
molongo: 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
polongo: 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
popoean: jemuran (yang dijemur)
pugur: 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
muguran: 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
puhu leungeun: pangkal lengan
puhu ceuli: bagian telinga sebelah atas
uhu: pemimpin, ketua
nih: berputar, berpusing
memuji: senang dipuji atau ingin mendapat pujian
pukah: pisah, lepas
mulangkeun: mengembalikan
pamulangan: uang kembalian
mulangkeun panineungan: bernostalgia
pulas: 1. warna, rupa; 2. pewarna
mulas: 1. mewarnai; 2. memoles
pulia: tidak kuat, tidak tahan, kalah
teu nyangga pulia: tidak kuat, tidak tahan, kalah
diprakkeun: dipraktekkan, dibuktikan dengan kerja prakprakan; cara atau aturan bekerja
payangkad-poyongkod: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
popoyongkodan: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
moyan: 1. menghangatkan badan dengan sinar matahari pagi; 2. arti kiasan unggul dalam kepandaian atau hal-hal lainnya yang bersifat baik
popotongan: 1. sisa potongan; 2. arti kiasan bekas suami atau bekas istri
mengpret: panas terik
poreret: panas terik
mondok: tidur; bahasa sedang dari sare
pondok: pendek
polongpong: tak ada yang menghalangi pandangan polos satu warna saja, tidak bergaris atau bergambar, dsb
molongoan awi: melubangi bambu
molongo: 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
polongo: 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
popoean: jemuran (yang dijemur)
pugur: 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
muguran: 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
puhu leungeun: pangkal lengan
puhu ceuli: bagian telinga sebelah atas
uhu: pemimpin, ketua
nih: berputar, berpusing
memuji: senang dipuji atau ingin mendapat pujian
pukah: pisah, lepas
mulangkeun: mengembalikan
pamulangan: uang kembalian
mulangkeun panineungan: bernostalgia
pulas: 1. warna, rupa; 2. pewarna
mulas: 1. mewarnai; 2. memoles
pulia: tidak kuat, tidak tahan, kalah
teu nyangga pulia: tidak kuat, tidak tahan, kalah