Bahasa Indonesia-nya kata: polongo (Bahasa Sunda)
Berikut terjemahan dari kata polongo:
Bahasa Indonesia-nya kata polongo: 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
popoean:
jemuran (yang dijemur)
moekeun: menjemur
moe: menjemur
poe: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
plung-plong: pandangan leluasa, tak ada yang menghalangi
pituin: asli
teu mirosea: tidak menghiraukan, tidak mengacuhkan
mirosea: memperhatikan, menghiraukan, mengacuhkan
pirosea: memperhatikan, menghiraukan, mengacuhkan
piritan: usus ikan
miripis: hujan gerimis
piripis: hujan gerimis
pipirakan: bercerai; bahasa halus dari pepegatan
pirak: bercerai; bahasa halus dari pepegatan
nyapirakeun: menganggap remeh, meremehkan, tidak menghargai
molongo: 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
molongoan awi: melubangi bambu
polongpong: tak ada yang menghalangi pandangan polos satu warna saja, tidak bergaris atau bergambar, dsb
pondok: pendek
mondok: tidur; bahasa sedang dari sare
poreret: panas terik
mengpret: panas terik
popotongan: 1. sisa potongan; 2. arti kiasan bekas suami atau bekas istri
moyan: 1. menghangatkan badan dengan sinar matahari pagi; 2. arti kiasan unggul dalam kepandaian atau hal-hal lainnya yang bersifat baik
popoyongkodan: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
payangkad-poyongkod: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
diprakkeun: dipraktekkan, dibuktikan dengan kerja prakprakan; cara atau aturan bekerja
teu pupuguh: tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya
teu puguh-puguh: tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya
pugur: 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya
moekeun: menjemur
moe: menjemur
poe: 1. hari poe Minggu, hari Minggu; 2. jemur
plung-plong: pandangan leluasa, tak ada yang menghalangi
pituin: asli
teu mirosea: tidak menghiraukan, tidak mengacuhkan
mirosea: memperhatikan, menghiraukan, mengacuhkan
pirosea: memperhatikan, menghiraukan, mengacuhkan
piritan: usus ikan
miripis: hujan gerimis
piripis: hujan gerimis
pipirakan: bercerai; bahasa halus dari pepegatan
pirak: bercerai; bahasa halus dari pepegatan
nyapirakeun: menganggap remeh, meremehkan, tidak menghargai
molongo: 1. terbuka (pintu, dsb.); 2. berlubang
molongoan awi: melubangi bambu
polongpong: tak ada yang menghalangi pandangan polos satu warna saja, tidak bergaris atau bergambar, dsb
pondok: pendek
mondok: tidur; bahasa sedang dari sare
poreret: panas terik
mengpret: panas terik
popotongan: 1. sisa potongan; 2. arti kiasan bekas suami atau bekas istri
moyan: 1. menghangatkan badan dengan sinar matahari pagi; 2. arti kiasan unggul dalam kepandaian atau hal-hal lainnya yang bersifat baik
popoyongkodan: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
payangkad-poyongkod: membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan
diprakkeun: dipraktekkan, dibuktikan dengan kerja prakprakan; cara atau aturan bekerja
teu pupuguh: tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya
teu puguh-puguh: tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya
pugur: 1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya