Bahasa Indonesia-nya kata: kawistara (Bahasa Sunda)
Berikut terjemahan dari kata kawistara:
Bahasa Indonesia-nya kata kawistara: ketahuan
wistara:
ketahuan
tanda wisnu: tanda hitam pada kulit anak-anak, pertanda baik
wisnu: tanda hitam pada kulit anak-anak, pertanda baik
ngawisik: mengajarkan ilmu kebatinan
wisik: mengajarkan ilmu kebatinan
misesa: menguasai
wisesa: kuasa
wisaya: 1. jerat, mantra untuk mencelakakan atau menyusahkan orang lain; 2. fitnah
wireh: oleh sebab, karena
wirasat: firasat
wirang: sangat malu
wirahma: irama
sawios: biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
wios: biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
ngawincik: merinci, menerangkan atau menguraikan, wincikan
wisuna: menghasut, mengadu domba, memanas-manasi hati orang lain agar timbul persengketaan, mencari gara-gara
ngadu-ngadu raja wi-suna: menghasut, mengadu domba, memanas-manasi hati orang lain agar timbul persengketaan, mencari gara-gara
wiwaha: pertimbangan
teu boga wiwaha: tidak mempunyai pertimbangan, tidak dapat membedakan yang baik dan yang buruk
wiwis: kencing; bahasa anak-anak dari kiih
wiwitan: awal, permulaan
wiwiw: menangis lama namun tidak terlalu keras
ngawiwiw: menangis lama namun tidak terlalu keras
wondening: kalau, umpama
wondo: wanita yang seumur hidup melajang
wowotan: kalah wowotan
wowoy: memanjakan, wudu, ngawudukeun atau mata
ngawowoy: memanjakan, wudu, ngawudukeun atau mata
wudu: tak bisa melakukan suatu pekerjaan
teu wudu: 1. tidak jadi menghentikan suatu pekerjaan; 2. bisa juga disebut
tanda wisnu: tanda hitam pada kulit anak-anak, pertanda baik
wisnu: tanda hitam pada kulit anak-anak, pertanda baik
ngawisik: mengajarkan ilmu kebatinan
wisik: mengajarkan ilmu kebatinan
misesa: menguasai
wisesa: kuasa
wisaya: 1. jerat, mantra untuk mencelakakan atau menyusahkan orang lain; 2. fitnah
wireh: oleh sebab, karena
wirasat: firasat
wirang: sangat malu
wirahma: irama
sawios: biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
wios: biar, biar saja; bahasa halus dari keun bae
ngawincik: merinci, menerangkan atau menguraikan, wincikan
wisuna: menghasut, mengadu domba, memanas-manasi hati orang lain agar timbul persengketaan, mencari gara-gara
ngadu-ngadu raja wi-suna: menghasut, mengadu domba, memanas-manasi hati orang lain agar timbul persengketaan, mencari gara-gara
wiwaha: pertimbangan
teu boga wiwaha: tidak mempunyai pertimbangan, tidak dapat membedakan yang baik dan yang buruk
wiwis: kencing; bahasa anak-anak dari kiih
wiwitan: awal, permulaan
wiwiw: menangis lama namun tidak terlalu keras
ngawiwiw: menangis lama namun tidak terlalu keras
wondening: kalau, umpama
wondo: wanita yang seumur hidup melajang
wowotan: kalah wowotan
wowoy: memanjakan, wudu, ngawudukeun atau mata
ngawowoy: memanjakan, wudu, ngawudukeun atau mata
wudu: tak bisa melakukan suatu pekerjaan
teu wudu: 1. tidak jadi menghentikan suatu pekerjaan; 2. bisa juga disebut