Bahasa Indonesia-nya kata: ajrihing gawe (Bahasa Sunda)
Berikut terjemahan dari kata ajrihing gawe:
Bahasa Indonesia-nya kata ajrihing gawe: malas, enggan bekerja
dipikaajrih:
disegani
ajrih: segan, malu
ajret-ajretan: lari dan meloncat-loncat seperti anak kambing
ajret: lari dan meloncat-loncat seperti anak kambing
ajrag-ajragan: melonjak-lonjak karena kegirangan
ajrag: melonjak-lonjak karena kegirangan
ngajol: melompat atau meloncat secara tiba-tiba
ajol: melompat atau meloncat secara tiba-tiba
ngajleng: loncat, meloncat
ajleng: loncat, meloncat
ajle-ajiean: melompat-lompat dengan sebelah kaki
ajle: melompat-lompat dengan sebelah kaki
ajir: sepotong kayu dsb. yang ditancapkan di tanah untuk tanda, merambatkan tanaman, dsb
ajeg: 1. tegak; 2. tidak roboh; 3. tetap pendiriannya
jengan: panggilan untuk kyai atau ulama yang tinggi ilmunya, biasanya mempunyai pesantren sendiri
ajnig: meloncat lurus ke ata
ngajrug: meloncat lurus ke ata
ajul-ngajul: menjolok, mengambil buah-buahan dengan menggunakan galah
ajur: hancur lebur
akang: panggilan untuk saudara laki-laki yang lebih tua, suami, atau laki-laki lain yang lebih tua usianya
ngaakangkeun: menyebut dirinya akang
asa pangakangna: merasa lebih dari yang lain dalam suatu hal
akar: aka
akar pancer: akar tunggang
akar mayang: akar serabu
akas, beusi akas: besi campur baja, yang biasa dipergunakan untuk membuat senjata
akey, akey-akeyan: tertawa terpingkal-pingkal
akeup, ngakeup: menggendong anak pada dada, mendekap
aki: 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua
aki-aki: kakek-kakek
ajrih: segan, malu
ajret-ajretan: lari dan meloncat-loncat seperti anak kambing
ajret: lari dan meloncat-loncat seperti anak kambing
ajrag-ajragan: melonjak-lonjak karena kegirangan
ajrag: melonjak-lonjak karena kegirangan
ngajol: melompat atau meloncat secara tiba-tiba
ajol: melompat atau meloncat secara tiba-tiba
ngajleng: loncat, meloncat
ajleng: loncat, meloncat
ajle-ajiean: melompat-lompat dengan sebelah kaki
ajle: melompat-lompat dengan sebelah kaki
ajir: sepotong kayu dsb. yang ditancapkan di tanah untuk tanda, merambatkan tanaman, dsb
ajeg: 1. tegak; 2. tidak roboh; 3. tetap pendiriannya
jengan: panggilan untuk kyai atau ulama yang tinggi ilmunya, biasanya mempunyai pesantren sendiri
ajnig: meloncat lurus ke ata
ngajrug: meloncat lurus ke ata
ajul-ngajul: menjolok, mengambil buah-buahan dengan menggunakan galah
ajur: hancur lebur
akang: panggilan untuk saudara laki-laki yang lebih tua, suami, atau laki-laki lain yang lebih tua usianya
ngaakangkeun: menyebut dirinya akang
asa pangakangna: merasa lebih dari yang lain dalam suatu hal
akar: aka
akar pancer: akar tunggang
akar mayang: akar serabu
akas, beusi akas: besi campur baja, yang biasa dipergunakan untuk membuat senjata
akey, akey-akeyan: tertawa terpingkal-pingkal
akeup, ngakeup: menggendong anak pada dada, mendekap
aki: 1. kakek; 2. panggilan untuk laki-laki yang sudah tua
aki-aki: kakek-kakek